Showing posts with label Parenting. Show all posts

Rabun Jauh

"Biasanya rabun jauh dialami oleh anak-anak muda, sedangkan rabun dekat dialami oleh  para orang tua atau lansia".

Kurang lebih begitu kesimpulan yang ditanamkan guru-guru IPA-ku yang masih melekat di sel-sel abu-abu otakku.

Rabun jauh = tak tampak yang jauh-jauh.
Rabun dekat = tak tampak yang dekat-dekat.

Tanpa kaca mata, kita harus mendekat jika rabun jauh, dan harus menjauh jika rabun dekat, agar bisa melihat lebih jelas. 

.......

"Nobody knows my children better than me", said a mother or a father.

What do you think? Agree or agree to disagree?

Well, I would say that depends.

Do the parents actually follow their children's every moment? Like never miss a single momentous occasion.

Do the children never leave their parents' side at all?

Parents themselves were often surprised or even shocked when witnessing their one-year-old little babies said or did something they (remembered) never said or did. And then wondered,
"Where did they get it from?"

Semakin bertambah usia anak, semakin jauh jangkauan mainnya, semakin lama waktu berpisah darinya, dan semakin banyak pula hal-hal yang luput dari pantauan kita.

Melewatkan semenit kebersamaan saja bisa membuat para orang tua terkaget-kaget dengan kemampuan baru yang dimiliki sang anak. Konon lagi berjam-jam, berhari-hari bahkan bertahun-tahun.

Do we actually know "who" and "what kind of human" their friends are out there?

Do we actually witness everything they see and hear when they are not by our side?

Ironically, most parents have no idea about those things even when their children are by their side.

Apalagi kini, banyak orang tua bahkan 'absen' dari kehidupan media sosial anaknya.

Ironis. Orang tua duduk nonton tv bersama anak-anaknya di ruang keluarga. Yang dilihat orang tua, para anaknya sedang duduk baik-baik main ponsel, sedangkan anak-anaknya bisa jadi ada yang sedang memprospek calon pembeli, ada yang sedang membuli, ada yang sedang belajar mandiri, ada pula yang sedang berjudi.

Lalu besok-besoknya, si ayah atau si ibu dengan santai berucap ke tetangga, "Anaku, aku yang paling tahu".

Ini yang namanya tidak sadar akan kerabunjauhannya.

Ada 3 cara jitu untuk membongkar sifat asli manusia versi Umar bin Khattab:
1. Bersafar bersamanya
2. Bermuamalah bersamanya
3. Beramanah kepadanya

Kapan terakhir kali mengeksekusinya bersama anak?

Agaknya semakin anak-anak bertambah usianya, yang lebih tahu seperti apa " jiwa mereka" adalah para penghuni lingkungan 'sebenarnya' tempat mereka berinteraksi dan menghabiskan sebagian besar waktunya.

So, parents... Before saying that ultimate sentence, we might need to recalculate how much quality time we have spent to interact with them and how much time we have spent to understand how much our "little babies" have grown.

Because we probably need special glasses to see our children clearly.

Untuk Tiwi di masa depan
Dari Tiwi di 2 Maret 2022

Aplikasi Kehamilan Diary Bunda

Hampir tiap pengalaman pertama selalu diikuti oleh rasa aneka rupa. Hamil perdana apalagi. Bukan hanya yang mengalami, orang-orang di sekitar sang bumil pun bisa jadi "ikut hamil".

Ketika hamil Keke dulu, bukan cuma bundanya, ibuknya pun jadi ikut instal aplikasi kehamilan di smartphone nya.

Ya, Keke adalah balita yang sejak dalam kandungan selain dipantau tumbuh kembangnya oleh buk bidan dan dokter kandungannya juga dimonitor berkala oleh bunda dan ibuknya via aplikasi kehamilan.

Aplikasi Kehamilan Diary Bunda

Aplikasi kehamilan Diary Bunda merupakan aplikasi yang memandu penggunanya seputar ilmu kehamilan dan kesehatan ibu dan anak.

Aplikasi buatan anak bangsa yang dirilis 29 Juli 2019 ini kini telah digunakan oleh lebih dari 400.000 ibu di Indonesia.

Keunggulan aplikasi kehamilan Diary Bunda

Dari sekian banyak aplikasi kehamilan, keunggulan aplikasi Diary Bunda ini  sesuai dengan namanya.

Aplikasi ini memberi kemudahan bagi bunda untuk memantau dan mengabadikan momen hamil sepuasnya tak ubahnya seperti menulis diari.

Suatu cara sehat untuk memperbaiki mood bumil yang sering jungkir balik karena ulah kerja hormon yang sedang labil.

Fitur-fitur aplikasi Diary Bunda

Diary Bunda memiliki tampilan aplikasi yang simpel dan minimalis sehingga sangat memudahkan penggunanya.

Selain catatan harian, masih ada 5 fitur kemudahan lainnya di Diary Bunda. Mari kita intip satu persatu.

1. Pantau kehamilan

Saat ini sudah bisa apa ya?

Pertanyaan yg sering mondar mandir di kepalaku waktu Keke masih di perut bundanya.

Di fitur Perkembangan, kita bisa mendapatkan info perkembangan janin di tiap pekannya.

2. Informasi terpercaya

Aman gak sih naik pesawat di trisemester pertama?
Eh, katanya makan kerang gak boleh ya?
Boleh minum jamu gak, sih?

Serta pertanyaan sejenis lainnya yang sering menggelitik para bunda dan calon bunda bisa ditemukan jawabannya di fitur artikel.

Ada ribuan artikel yang telah ditinjau dokter. Jadi kita tak perlu khawatir terkonsumsi informasi hoaks.

3. Catatan harian kehamilan

"Kemaruk" ketika hamil perdana adalah manusiawi. Semua orang punya standar masing-masing. Ada yg mengabadikan momen biar semua orang tahu, ada pula yang membekukan waktu untuk konsumsi pribadi.

Fitur Catatan Harian memungkinkan kita untuk memasukkan foto dan tulisan. Jadi semacam arsip digital yang bisa dilihat kembali kapan-kapan tanpa khawatir hilang, basah, koyak, atau lupa di mana diletakkan.

Nanti ketika si anak sudah besar bisa dikasi tunjuk. Atau ketika sang  bunda rindu masa hamil (lagi), tinggal log in dan mulai bernostalgia.

4. Tanya dokter spesialis

Ada dua macam dokter spesialis di aplikasi ini yaitu dokter spesialis kehamilan dan janin, lalu spesialis anak dan balita.

Kita bisa tanya langsung sepuasnya terkait permasalahan yg kita alami sesuai dengan bidang keahlian dokter yang kita pilih.

Pilih menu 'Tanya Sekarang' dan pilih dokter spesialisnya. Hanya gunakan fitur ini pada hari kerja Senin-Jum'at ya. Akhir pekan libur.

5. Tanya Bunda

Fitur ini memfasilitasi para bunda untuk berinteraksi satu sama lain. Mulai dari tanya jawab, berbagi pengalaman, sampai curhat.

"You are not alone"

Mengetahui dan menyadari bahwa "kita tidak sendirian" ternyata cukup membantu meredakan tingkat kecemasan dan stres yang sering dirasakan para bumil dan para bunda.

6. Pantau tumbuh kembang anak

Ketika pertama log in di Diary Bunda, kita disuguhkan 2 pilihan, apakah mau dibantu mengenai kehamilan atau dibantu perihal bayi.

Jadi setelah lahir, anak tetap bisa terus dipantau dan tumbuh kembangnya oleh bunda melalui aplikasi ini.


Maka dari itu kita bisa membandingkan tumbuh kembang si buah hati dengan standar tumbuh kembang yang sehat, bukan dengan standar tumbuh kembang anak tetangga.

Bisa disimpulkan bahwa aplikasi kehamilan Diary Bunda ini cukup membantu dalam mengawal para bunda untuk bisa cerdas dan waras ketika hamil dan pasca melahirkan melahirkan.

Kurang lebih semua yang dibutuhkan bunda di masa hamil dan tumbuh kembang anak ada dalam genggaman.

Media Sosial Diary Bunda

Diary Bunda juga bisa ditemukan di :

Instagram : @diarybundaapp

Website : Diary Bunda

Untuk mencoba aplikasi ini langsung saja unduh Aplikasi Kehamilan Diary Bunda di play store

Membangun Generasi Anti Hoaks dari Keluarga Berliterasi

Siapakah manusia pertama yang menginjakkan kaki di bulan?

Jika kamu menjawab Neil Amstrong, maka kita adalah dua dari mayoritas penduduk Bumi yang berstatus sebagai korban hoaks ilmu pengetahuan.

Apakah kamu salah satu (mantan) “pengikut terpaksa” dari teori Darwin yang mengatakan bahwa nenek moyangnya manusia adalah manusia purba?

Apakah kamu salah satu yang secara otomatis terpikir “Hei, jangan sering-sering makan jeruk nipis, jeruk nipis itu sangat tajam. Nanti luka lambungnya!”

Jika kamu menjawab iya untuk dua petanyaan terakhir, maka lagi-lagi kita adalah golongan generasi korban hoaks dunia. Setidaknya saya dan banyak manusia yang saya kenal ada di golongan itu.

Di tulisan kali ini saya tidak akan membeberkan fakta-fakta tentang pendaratan Neil Amstrong dan kedua rekannya 50 tahun lalu tersebut, atau memaparkan bantahan ilmiah mengenai teori evolusi, dan bukan pula membahas bagaimana jeruk nipis bersifat basa di lambung kita. Om Google punya informasi lengkapnya di ujung jemari kita.

Artikel ini sengaja ditulis karena kegerahan saya dengan kondisi mayoritas penduduk bumi Pertiwi yang kesehariannya cenderung menjadi konsumen gampangan dan pelaku penyebar hoaks tanpa disadari. Menyerap dan menyebarkan hoaks telah menjadi semacam aktifitas yang mendarah daging. Khususnya pada generasi milenial.


Berapa banyak dari kita yang membaca tuntas sebuah broadcast pesan whatsapp sebelum kembali membaginya ke grup lain? 

“Malam ini akan ada serangan bla bla bla…Sebarkan informasi ini supaya bla bla la…”

Padahal 1 tahun lalu kita pernah mendapatkan pesan yang tak berbeda titik komanya pun saltiknya.

Berapa banyak dari kita yang menjadikan broadcast pesan whatsapp sebagi materi untuk disampaikan pada kajian dan kelas-kelas yang kita bawakan, tanpa pernah menelisik keabsahan referensi di pesan tersebut. Atau bahkan pesan tersebut tak ada referensinya. Hanya karena si pengirim pesan dikenal sebagai ustad di tempat kerja, atau ketua di komunitas yang diikuti.

Cukuplah seseorang dikatakan pendusta ketika dia menyampaikan semua yang dia dengar. (HR. Muslim).

Ingat, anak-anak juga bagian dari masyarakat. Tanpa kita sadari kita mengasuh buah hati kita di lingkungan yang berseliweran hoaks. Lebih tepatnya mereka dibesarkan dengan di jaring-jaring hoaks. Karena kita sebagai orang tuanya adalah gerbang masuknya hoaks.

Maka sepatutnyalah peran orang tua dalam menyaring informasi yang layak dikonsumsi anak, tidak hanya bersih namun juga menyehatkan jiwa mereka. Supaya tak ada lagi korban hoaks ilmu pengetahuan seperti saya.

Mengutip Nasihat Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang dikenal sebagai Buya Hamka, ada beberapa tingkatan bagi orangtua dalam mengasuh anak sejak lahir hingga dewasa;

Pertama, saat anak menyusu, orangtua harap mengawasi makanannya.

Kedua, ketika anak mulai banyak bertanya tentang hal ini itu di sekitarnya, orangtua hendaknya membantu membuka akal dan wawasan, serta contoh yang baik.

Ketiga, ketika anak beranjak besar dan menjadi remaja, inilah masa perjuangan. Pengawasan orangtua di masa remaja ini sangat mempengaruhi arah hidup anak.

Keempat, ketika telah tiba saat anak mampu mandiri, beri ia kepercayaan, sebab tak selamanya anak harus di bawah pelupuk mata ayah ibunya.

Di era milenial yang seyogyanya internet bagaikan nyawa ini, meyajikan informasi ramah anak menjadi tantangan tingkat tinggi bagi orang tua. Selain media baca yang bergizi dan tontonan multimedia yang menginspirasi, gaya bahasa dan komunikasi juga merupakan sarana edukasi yang menentukan akan jadi seperti apa generasi negeri ini nanti.

Apakah akan menjadi tipe generasi yang kerap menanyakan “Kapan acaranya?” Atau ”Ingin gabung jadi anggota, bagaimana cara daftarnya?”, karena malas membaca tuntas pengumuman info kegiatan yang padahal telah dibuat mendetail lengkap dengan infografisnya.

Atau tipe generasi membeo alias ikut-ikutan tanpa paham benar apa yang diributkan.

Atau tipe generasi yang cerdas berliterasi, yang tak gampang terprovokasi oleh informasi, yang tidak langsung panik oleh narasi sedetik, yang tidak buru-buru ikut-ikutan sebelum paham konteks yang sedang dipersoalkan, Namun menelisik, mencermati dan mengonfirmasi keabsahannya dari sumber yang autentik. Karena sejatinya anak-anak merupakan peniru handal.

Menurut hasil survey yang dikeluarkan oleh CSSU (Central Connecticut State University) pada 2016, Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara pada studi World’s Most Literated Nation”. Indonesia masih unggul dari satu Negara, yaitu Botswana. Di peringkat teratas ada Finlandia, disusul Norwegia, Islandia, Denmark, Swedia, Swiss, AS, dan Jerman. Maka agaknya negeri kita sedang berupaya kembali membangkitkan budaya literasi di setiap sisi kehidupan.
Literasi bukan hanya sekedar mengenai minat baca. Dilansir dari Wikipedia, literasi merupakan seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian sehari-hari. Jadi literasi berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis dan berbahasa.

Dengan kata lain, literasi merupakan mental. Ia tak dapat dibangun sekadar dengan sekolah dan buku-buku belaka. Minat baca saja tidak cukup untuk membangun masyarakat cerdas literasi, namun antusiasme membaca merupakan dasar untuk itu. Karena dengan kemampuan membaca, penyerapan informasi dan proses berpikir akan lebih mudah dan terarah.

Maka membentuk generasi yang cerdas literasi tentunya harus dimulai dari keluarga lebih dahulu.

Berikut ini beberapa tips dalam mengenalkan dan mengembangkan literasi dalam keluarga di era milenial yang dapat kita lakukan.

- Pastikan buku-buku bacaan anak aman dari infiltrasi berita hoaks. Dengan kata lain orang tua telah lebih dahulu membaca buku bacaan yang akan disajikan. 

- Membuat perpustakaan keluarga di rumah. 

- Membuat jadwal membaca dan mendongeng bersama. 

- Membudayakan kegiatan diskusi dalam keluarga. 

- Melakukan permainan edukatif dan interaktif seperti scrabble, monopoli, teka-teki, dsb.

- Membudayakan memberikan buku sebagai hadiah. 

- Menjadikan toko buku sebagai salah satu destinasi tamasya keluarga. 

- Membudayakan menulis buku harian dalam keluarga. 

- Membatasi penggunaan gawai di keluarga, khususnya ketika berkumpul bersama keluarga. 

- Membiasakan menggunakan bahasa yang bersifat positif dalam berkomunikasi. 

Bagaimanapun juga menjadi orang tua tidak ada sekolahnya. Maka sebagai orangtua dan calon orangtua, sudah sewajibnyalah kita membekali diri sedini mungkin. Karena zaman terus berubah dan tantangan pasti bertambah.

Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka bukan hidup di zamanmu. (Ali Bin Abi Thalib).

Maka berbahagialah anak-anak yang memiliki orangtua yang cerdas literasi. Karena otak mereka hanya akan terpapar informasi yang sehat dan bergizi tinggi. Sehingga nanti mereka menjadi generasi yang sehat emosi.

Artikel ini diikutsertakan pada lomba kemendikbud #SahabatKeluarga #LiterasiKeluarga


Referensi:
sahabatkeluarga.kemendikbud.go.id
wikipedia.com
detik.com
eramuslim.com
muslim.or.id

Artikel terkait : Cara Mendeteksi Berita Hoaks dan Penipuan

Adakah Perumahan Ramah Anak di Medan?

Beberapa hari yang lalu, ketika sedang "jalan-jalan" di Instagram, terlihat olehku story-nya Lily. Nah, caption-nya, kurang lebih " Lokasinya ramah anak banget". Dengan tampilan story-nya berupa video suatu lokasi yang tampaknya perumahan dengan adanya playground dan lokasi yang asri dan tampaklah para anak yang sedang berlari-larian dan orang juga para orang tua yang sedang bermain dan menemani anak-anaknya.

Nah, penasaran, aku tanya juga deh akhirnya. 

"Dimana?"

"Johor".

Wah. Ada rasa senang gitu sih. Ternyata selain sekolah,makin bertambah pelaku bisnis yang mengusung konsep dan memasukkan pemikiran yang ramah anak.

Lalu terlintas pertanyaan,di benakk. Kira-kira, ada gak ya perumahan di Medan yang memiliki konsep yang ramah anak?

Berhubung yang ada di pemikiranku, kebanyakan anak-anak zaman now mainannya gak jauh-jauh dari gawai. Keluar rumah untuk main-main jadi jarang. Kalau pun keluar rumah, ya paling untuk pergi les. Itu pun biasanya ada yang antar-jeput. Di rumah pun main gawai dan di sampingnya orang tuanya pun asik main gawainya juga. Nah, kapan anak-anak ini bergeraknya? Kapan mereka "benar-benar main"?

Belum lagi umumnya (ini menurut pengalaman dan pengamatanku saat tinggal di Medan loh ya), para orang tua yang tinggal di perumahan lebih cenderung agar anaknya bermain di sekitaran rumahnya saja. Ya walau pun tidak semuanya sih, tapi umumnya begitu. Sedikit berbeda dengan mereka yang tidak tinggal dalam kawaasan perumahan.

Padahal sebenarnya, anak juga perlu belajar bersosialisasi dengan masyarakat sekitarnya sebagai stimulasi perkembangan sosial dan interpersonalnya.

Nah, pertanyaannya, kira-kira ada tak ya perumahan yang pengembangnya juga memikirkan konsep yang ramah anak? Misalnya seperti adanya taman bermainyang ramah anak. Ramah anak dalam arti material, desain dan konsepnya edukatif dan aman untuk anak. Sehingga para orang tua pun merasa tenang dan malah jadi bersemangat untuk bermain dan menghabiskan waktu bersama di playground tersebut.

Nah, sebagai referensi bagi yang ingin memiliki hunian nyaman, akses mudah, berkelas sekaligus ramah anak, mungkin perumahan Givency One dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan. Berhubung perumahan ini memiliki fasilitas playground untuk anak.

Kabarnya salah satu proyek besutan Wiraland ini menjadi perumahan paling diminati masyarakat Medan sepanjang tahun 2017 sampai tahun 2018.

Berdiri di atas lahan seluas 50 hektar, Givency One Tahap I dan II sudah habis terjual dengan pertumbuhan harga positif. Jika 3 tahun lalu saat dipasarkan harganya masih Rp 500 Jutaan, maka saat ini hunian Tahap I dan II tersebut sudah menembus angka Rp 600 Jutaan.

Nah, Saat ini dirilis untuk Givency One Tahap III. Lokasi perumahan ini nantinya akan menilik akses potensi jalur-jalur strategis yang dimiliki karena sangat dekat dengan pintu Tol Helvetia-Binjai, jalan lintas Ringroad, serta pusat entertainment seperti mall. Rumah contohnya yang disebut-sebut sebagai rumah contoh terbesar dan termewah sekota Medan ini dapat disambangi di kawasan Jalan Gaperta Ujung.
perumahan ramah anak di Medan


Beberapa tipe yang disediakan di perumahan Givency One tahap III yaitu:



1. Tipe Valentino


Dibangun di atas lahan seluas 7x12, bangunan 2 lantai ini memiliki luas bangunan 89 meter persegi. Ada 3 Kamar Tidur serta 2 Kamar Mandi. Dengan luas tanah mulai 84 meter persegi, hunian ini memiliki carport.


2. Tipe Prada


Dibangun di atas lahan seluas 7x12, hunian 3 ½ lantai ini memiliki luas bangunan seluas 157 meter persegi, lebih luas dari tipe Valentino. Memiliki 4 Kamar Tidur, 3 Kamar Mandi, 2 carport.


3. Tipe Dior


Memiliki luas tanah  9x20 dengan luas bangunan sebesar 284 meter persegi. Hunian mewah 3 ½ lantai ini memiliki 6 Kamar Tidur, 7 Kamar Mandi serta 2 carport.


4. Tipe Chanel


Memiliki lahan seluas 11x22. Bangunan 3 ½ Lantai ini memiliki luas bangunan yang mencapai 399 meter persegi. Memiliki 6 Kamar Tidur dan 7 Kamar Mandi di dalam hunian megah dan mewah tersebut. Tak ketinggalan garasi mobil luas siap menampung dua mobil di bagian carport.


Nah, perumahan ini dilengkapi dengan fasilitas berkelas, mulai dari exclusive club house, kolam renang, fitness centre, party deck, sunset deck, BBQ Paviliun, Green Sanctuary, sistem keamanan double gate security selama 24 jam yang terjamin untuk dinikmati penghuninya, dan tak lupa children playground.

Nah, Untuk membuktikan apakah perumahan ini benar-benar ramah anak, silakan kunjungi rumah contohnya atau bisa cari info lengkapnya di www.wiraland.com/givencyone 

Anak Alergi: Benarkah Dermatis Atopik Tak Bisa Disembuhkan?

Masih ingat sama Kim Min Kyu yang punya alergi dengan kontak fisik sama manusia?

Nah, sama kayak si Min Kyu, aku juga punya alergi kalau berinteraksi sama manusia yang punya potensi menghasilkan segala jenis PHP. Bawaannya mau nyakar-nyakar tembok😁

Dulu ketika anak-anak, aku berfikir bahwa alergi adalah sebuah jenis penyakit (kalau pun memang disebut penyakit) yang lebai. Pasalnya aneh aja ketika lihat di sinetron ada yang bersin-bersin karena dekat sama hewan, atau ketika dekat-dekat sama bunga.
Kesannya maksa gitu lah. Masa iya sih, hanya gara-gara termakan suatu makanan yang ada kandungan kacangnya sedikit saja bisa langsung timbul ruam-ruam lalu sesak nafas, bahkan sampai kejang-kejang lalu pingsan, dan bisa meninggal seketika?

Tapi setelah teredukasi di seperempat abad usia, Aku baru ngeh kalau ternyata alergi adalah fenomena yang sangat serius. Saking seriusnya sampai ada WAO alias World Allergy Organization.


dermatis atopik

Sekitar tahun lalu, aku pernah beberapa kali mengikuti seminar mengenai alergi. Dan sedikitnya ada 3 fakta yang cukup mencengangkan buatku.

  • Yang pertama adalah bahwa alergi ternyata diturunkan terutama dari DNA ibu pada anaknya.

  • Yang kedua bahwa alergi yang dialami bayi umumnya dipicu oleh asupan makanannya. Bahkan makanan yang dikonsumsi ibunya ketika si bayi sedang ASI eksklusif.

  • Yang ketiga yaitu jika alergi pada bayi tidak ditangani serius, nantinya setelah ia beranjak remaja bahkan dewasa akan berevolusi menjadi jenis-jenis alergi lain, umumnya berhubungan dengan pernapasan diantaranya seperti Asma, alergi serbuk bunga, alergi debu, alergi bulu hewan, dsb.

Di situ aku baru loading dengan banyaknya fenomena anak kecil yang punya asma.

Dan mungkin ada banyak yang tidak atau pun baru tahu kalau masalah alergi ini adalah hal yang krusial. Maka dari itu Morinaga ikut peduli untuk kembali turut serta dalam program tahunan yang diinisiasi WORLD Allergy Organization (WAO) yaitu kampanye sepekan memperingati bahayanya alergi sedunia atau World Allergy Week.

Tahun ini World Allergy Week diselenggarakan pada 22-28 April 2018 lalu dengan fokus  tema : Dermatitis Atopik atau Eksim.
Kala dengar Dermatis Atopik, aku jadi teringat sama Kirana. Yang follow aknnya ibuk @retnohening pasti kenal sama Kirana. Ia merupakan salah seorangan anak yang sejak bayi memiliki allergi Dermatis Atopik.

Apa itu Dermatis Atopik?

obat alergi

Dermatitis Atopik atau Eksim adalah penyakit radang kulit, tidak menular, namun bisa kambuh secara berkala, bahkan dapat berada dititik kronis.

Umumnya, kejadian dermatitis atopik dialami si kecil sebelum usia 1 tahun dan prevalensi bayi yang memiliki jenis kulit yang rentan ini diperkirakan mencapai 10-20 %, wow tinggi sekali ya, sedangkan hanya 1-3% terjadi pada orang dewasa. Alergi di kulit ini bisa hilang atau bahkan muncul lagi.

Apa sih penyebab Dermatis Atopik atau Eksim ini?


Nah, seperti yang kusebutkan di awal tadi,  alergi yang dialami anak, faktor pencetus utama adalah bawaan dari ibunya, dan sampai sekarang penyebab Dermatitis Atopik yang lainnya belum dapat dipastikan, namun 50% berasal dari faktor eksternal seperti lingkungan yang kering, debu, bulu binatang, tumbuhan, serbuk bunga, iritasi pada produk pembersih misalnya sabun, deterjen, dll.

Faktor 50 % lagi adalah dari makanan, diistilahkan Teh Big 8 yaitu terdiri dari susu, ikan, telur, jenis seafood kayak udang, cumi-cumi, gandum, kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang pohon ( almond, cashew, hazelnut, walnut)

Apa yang terjadi jika Dermatitis Atopik ini diabaikan?


Biasanya kita kalau ada masalah dengan yang namanya gatal-gatal, anggapannya pasti sepele. Alah, Cuma gatal-gatal doang. Tinggal kasi salep aja kali. Gitu ya kan? Tak bisa dipungkiri sih memang.

Perihal dermatis atopik yang merupakan gejala awal alergi, jika diabaikan justru bisa membuatnya semakin reaktif dan berakibat tidak baik.

Jika tidak diatasi segera dan tidak tuntas dalam penanganannya, anak yang memiliki riwayat alergi ketika bayi, terutama dermatis atopik, akan sangat mungkin mengalami perkembangan jenis reaksi alergi lainnya seiring bertambah usianya, seperti asma, alergi debu, alergi bulu binatang, alergi polen atau serbuk bunga, dsb.

Nah, ada baiknya jika bayi kita menunjukkan tanda-tanda seperti ruam-ruam di kulit, dan gatal dan terjadi berulang-ulang, kita segera waspada pada gejala tersebut.

Itulah dia alergi, awalnya tampak sepele, namun efek jangka panjangnya... aiueoxyz.

Dari sisi ekonomi, sangat memakan alokasi pengeluaran rumah tangga, berhubung harus bolak-balik ke dokter dan penyediaan obat-obatan rutin.

Dari sisi tumbuh kembang anak, pasti sangat terganggu dalam bermain, belajar, dan stimulasi tumbuh kembangnya.

Ditambah lagi dari sisi psikologis, baik anak maupun orang tua. Anak cenderung untuk minder dan sadar diri dengan kondisinya terhadap teman-temannya. Sedangkan orang tua harus ekstra tenaga untuk kuat lahir batin dalam mengurusi keadaan anaknya yang spesial.

Lalu, Apa Solusi untuk Anak Alergi?

obat alergi


Hingga saat ini, Dermatitis Atopik kabarnya tidak dapat disembuhkan, namun dapat ditanggulangi dengan cara,

1.    Observasi dan catat apa saja faktor pemicu alergi anak
2.    Jika sudah mengetahui faktornya, maka hindari dan jauhkan anak dari faktor tersebut
3.    Konsultasi dengan dokter anak
4.    Memakai produk hipoalergenik yang tidak ada kandungan parfumnya

Nah, untuk makanan yang tidak bisa dikonsumsi anak, namun anak butuh nutrisinya, kita bisa mencari penggantinya sebagai solusi agar nutrisi untuk tumbuh kembangnya tetap terpenuhi. Misalnya protein susu sapi dan olahannya bisa diganti dengan protein susu kedelai beserta olahannya. 

Jadi di sini peran orang tua memang benar-benar dibutuhkan kreativitasnya.

Oh iya, protein kedelai yang bisa dikonsumsi untuk anak dengan alergi susu sapi juga tak sembarangan ya Bunda, harus protein soya yang sudah terhidrolisis , bisa yang parsial bisa yang  terhidrolisis sempurna, tergantung tingkat alergi yang dimiliki sang anak. Untuk lebih jelasnya bisa cek di www.cekalergi.com

Morinaga Allergy Solution

morinaga allergy week
alergi anak dermatis atopik

Kalau untuk bahan makanan ada buanyak penggantinya, namun kalau susu bagi bayi yang alergi protein susu sapi atau tidak mendapatkan ASI Ekskusif, Morinaga punya solusinya.

Dengan program Morinaga Allergy Solution, Morinaga hadir memberikan solusi alergi si Kecil, ada pun sinergi nutrisi yang dikemas adalah hasil pengembangan PT Kalbe Nutritionals bersama Morinaga Research Centre yang berpusat di Jepang.

Keunggulan Morinaga Allergy Solution


Nah ada tiga keunggulan dari program Morinaga Allergy Solution:

1.    Solusi nutrisi untuk mencegah dan mengatasi alergi protein susu sapi
2.    Tersedianya produk nutrisi anak untuk usia 0-12 tahun
3.    Sinergi nutrisinya mencakup Brain care, Body Defense dan Body Growth

chilkid soya

Bahkan menurut hasil survey dari Home Tester, sebuah lembaga jasa penyedia tester produk, 9 dari 10 ibu puas dan merekomendasikan Chilkid Soya sebagai solusi terbaik alergi dengan nutrisi yang kaya dan setara kebaikan susu sapi untuk tumbuh kembang si Kecil. Jadi meskipun si Kecil memiliki alergi tetap berprestasi.

Untuk info lebih lanjut seputar Morinaga, Ayah Bunda dapat akses dan follow semua sosmednya,

Facebook : Morinaga Platinum
Instagram : @morinagaplatinum
Twitter : @MorinagaID
Youtube : MorinagaPlatinum

alergi anak dermatis atopik


Semoga bermanfaat dan tetap semangat mendampingi sang buah hati

Nah, selesai nulis ini aku kembali kepikiran sama si tokoh Kim Min Kyu. Terlepas dari trauma masa kanak-kanaknya yang menyebabkan dia jadi segitu alerginya kalau kontak fisik sama manusia, apa waktu bayinya dia juga punya riwayat alergi sejenis dermatis atopik gitu juga ya? :D


#morinagaallergyweek
#alergitetapberprestasi
#susualergianak
#susualergi
#susumorinaga
#allergysolution
#morinaga
#childkidsoya
#solusialergi
#alergianak
#chilkidsoyasolusialergi


Cara Mempersiapkan Kehamilan Terbaik Untuk Yang Teristimewa

Apa yang yang kamu pikirkan ketika melihat para gadis yang belum menikah berbondong-bondong ikut seminar kehamilan? Aneh? Kurang kerjaan? Buang-buang uang? Belum saatnya? Sudah dilamar? Atau malah sudah sebar undangan? :D

Nah, kalau kamu termasuk yang mana?
Andien dan Mas Ipeh
Coba tebak, mana yang belum nikah.. Loh :'D
Kalau saya sendiri termasuk golongan yang selalu “excited” untuk ikutan acara yang berbau parenting dan kehamilan. Kenapa….?

Karena selain pastinya banyak nilai-nilai edukasi dari pengetahuan yang bakal dibagikan oleh para narasumber acara, juga sekalian cuci mata dan hati melihat cantik dan memesonanya para bumil dalam menjaga dan merawat si calon bayi. Pastinya ikut acara sepereti ini tak kan rugi karena ilmu yang didapat merupakan tabungan untuk masa nanti  iya kan? :D

Nah, maka dari itu, ketika #PRENAGEN Pregnancy Education Journey 2017 (PPEJ 2017) kembali hadir di Medan, tanpa perlu pikir lama, saya pun segera mendaftarkan diri.

Minggu, 27 Agustus 2017, tepat pukul 7.30, saya dan Diah (sering kali ya kan bareng kakak yang ini) tiba di lobby Grand Aston.
prenagen
Banyak Ayahnya ya...
Tampak bertebaran kerumunan bernuansa ungu di mana-mana. Ternyata mereka peserta #PPEJ2017MDN yang sedang menanti untuk registrasi.

Setelah mengisi daftar tamu, sembari menanti pintu aula tempat acara dibuka, Saya, Diah, Kyo, Venny dan teman-teman blogger berkeliling ke booth-booth Bump to Birth yang juga ramai dikunjungi oleh para peserta.
cara mengecek kesehatan kehamilan
Booth Konsultasi kesehatan dan kehamilan

Seperti tahun lalu, tahun ini juga ada booth kelas memasak, cek kesehatan dan konsultasi kehamilan dengan para dokter, kelas menyusui, area menggambar dan wewarnai untuk  anak dan juga tes rasa produk susu dan jus prenagen.
cara menyusui yang benar
Di Booth menyusui banyak para Ayah...Saluuut


tips mewarnai untuk anak
Sementara Ayah dan Bunda belajar, Anak-anak main dulu.

Entah karena terlalu asik keliling-keliling, tak sadar ternyata pintu aula ruang talkshow sudah dibuka sedari tadi. Alhasil ketika masuk, hampir seluruh kursi depan tengah hingga ke belakang sudah sold out diborong para bumil dan ayah. Akhirnya harus puas dan ikhlas dapat kursi di belakang. Huhuhu.
resep sehat untuk ibu hamil
Booth Kelas Memasak

Seperti tahun-tahun sebelumnya, acara PPEJ tahun ini juga dipandu oleh Mona Ratuliu. Nah, jadi ceritaya, hari itu rumah beliau disambangi oleh Andien dan suaminya, Mas Ipeh. Andien yang merupakan brand ambassador Prenagen berbagi cerita dan kisahnya tentang pengalamannya saat hamil dan pertama kali jadi orang tua.

tumbuh kembang otak anak
Dipandu oleh Mona Ratuliu
Intinya untuk mempersiapkan kehamilan dan menjalaninya butuh banyak belajar dan harus rajin-rajin cari informasi, baik dari segi nutrisi, perawatan, stimulasi, dan segala hal yang berhubungan dengan kehamilan dan menjadi orang tua.
andien n kawa
Mas Ipeh dan Andien are sharing about their pregnancy experience. Hamilnya bareng-bareng lho.

“Aku beruntung banget karena suamiku memang bener-bener paham. Jadi pas kami nikah, dia bilang ke aku, “nanti kalau kamu hamil, kita hamilnya sama-sama ya”, gitu. Jadi gak cuma aku aja yang hamil, tapi suamiku juga” Papar Andien. 

Wah, kalau pas nikah aja Mas Ipehnya bilang seperti itu, artinya beliau pastinya sudah sangat paham la ya tentang ilmu-ilmu atau pengetahuan seputar kehamilan dan bagaimana menyikapinya. Jarang-jarang lho ya kan ada calon suami atau pun yang sudah jadi suami mengerti hal-hal yang begini. Hmm… Jangan-jangan waktu masih belum menikah, si Mas ini sering ikutan seminar kehamilan nih. :D

Setelah sharing session bersama Andien, dilanjutkn dengan bahasan bersama dr. Boy Abidin SpOG (K) mengenai Dampak Penting Kesehatan Plasenta untuk Perjalanan Kehidupan si Kecil. 
masalah seputar plasenta
Woow...Rameee

Mengapa kesehatan plasenta sangat peting?


Menurut dr. Boy, plasenta adalah penghubung janin dengan ibu, maka harus diperhatikan kesehatannya karena memberikan efek jangka panjang terhadap si kecil. Nutrisi yang diberikan dari ibu ke janin akan melewati plasenta. Maka dari itu, sang ibu harus sadar benar akan asupan makan yang dikonsmsi selama hamil.
olahraga senam untuk ibu hamil
dr. Boy Abidin
Kebtuhan nutrisi ibu hamil tidak hanya sebatas vitamin dan mineral tertentu, namun begitu banyak dan beragam, sehingga dibutuhkan kendaraan yang yang baik pula. Dan ssu ib hamil adalah kendaraan yang baik untuk membawa nutrisi tersebut.

Fungsi plasenta selain sebagai saluran pembawa nutrisi dan oksigen kepada janin, juga sebagai pembuang zat beracun, sebagai penguat kekebalan tubuh dan tempat produksi hormon untuk perkembangan janin.

Selain itu, ternyata plasenta juga sangat berperan terhadap pembentukan system saraf yaitu dalam hal transfer asam lemak yang kita kenal dengan DHA.

Pada sesi ini dr. Boy juga menjelaskan tentang masalah seputar plasenta yang dapat berefek seperti preeclamsia, diabetes mellitus gestational, prematuritas hingga kematian janin.

Jujur, mengenai pengetahuan seputar plasenta ini, saya bisa dikatakan “tercerahkan” dengan begitu banyaknya pengetahuan-pengetahuan baru yang saya dapatkan. Karena pada awalnya saya kira plasenta dan tali pusar itu sama. Ternyata  mereka adalah 2 hal yang berbeda. Ya ampun. :’D

Pada sesi selanjutnya, ada dr. Herbowo AF Soetomenggolo, SpA (K) yang membahas seputar tumbuh kembang anak. Seperti yang biasa kita ketahui, tumbuh berkaitan dengan bertambahnya ukuran fisik secara kuantitatif seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala kuantitatif, dll. Sementara berkembang berkaitan dengan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh (secara kualitatif) seperti motorik kasar, motorik halus, bahasa dan persona-sosial anak.
fungsi plasenta
dr. Herbowo
Dr. Herbowo menekankan pentingnya ASI di 6 bulan pertama anak. Nutrisi ASI adalah yang terbaik dan sudah cukup untuk si Kecil, tidak perlu ditambahi makanan tambahan apapun, bahkan air.  Pada ASI terdapat nutrisi untuk pembentukan sistem saraf pusat.

Berikut adalah beberapa kandungan utama nutrisi yang terdapat pada ASI untuk perkembangan otak,

Laktosa
Laktosa, yang setelah melalui proses perubahan berperan dalam pembentukan memori jangka panjang.

Kolostrum
Kolostrum pada ASI mengandung tinggi kolesterol penunjang mielin (selubung penghantar impuls/ rangsangan).

Zat besi 
Zat besi pada ASI jga berfungsi untuk menunjang mielin. Anak yang yang kekurangan zat besi di 6 bulan usianya, memperlihatkan mielin yang kurang sempurna sehingga perkembangan anak terlambat. Oleh karena itu, untuk membentuk anak yang sehat dan cerdas harus dimulai dari  masa kehamilan dan menyusui.
#HAMILYAPRENAGEN
#SahabatTerbaik #HamilYaPRENAGEN

Ada satu hal yang saya garis bawahi dari penjelasan dr. Herbowo, yaitu mengenai ukuran kepala bayi saat lahir. Ternyata ukuran kepala bisa menjadi parameter serius mengenai normal tidaknya pertumbuhan dan perkembangan otak khususnya kognitif anak di masa depannya.
"Pastikan untuk mengukur lingkar kepala anak saat lahir.” Tegas dr. Herbowo. Karena dari situ kita bisa tahu apakah anak kita berada pada ranah normal, prematur atau bahkan berpotensi untuk mengidap penyakit tertentu, sehingga bisa ditindaklanjuti secara cepat dan tepat. 

Wah, ukuran lingkar kepala saya berapa ya waktu lahir? :D
Chef Adrian
Chef Adrian memperkenalkan menu-menu sehat dan enak untuk BUMIL. Semua udah lengkap di goody bag kok.

Seberapa pentingkah manfaat olahraga untuk ibu hamil?

“Ibu hamil harus banyak-banyak gerak. Bumil harus banyak jalan.” Ini benar enggak sih? Soalnya sering lihat story instagramnya para bumil kok sering banget jalan sore-sore. :D. Nah ini dia penjelasannya.

Jadi, kehamilan adalah proses kerja keras fisik bagi seorang ibu. Bagaimana tidak dinamakan kerja keras fisik, 9 bulan lho bawa-bawa yang di dalam perut kemana-mana.

Nah, tak hanya kehamilan yang 9 bulan itu saja, namun juga ada proses persalinan yang membutuhkan kemampuan fisik yang sangat hebat, lalu ada lagi masa pemulihan pasca persalinan. Untuk menjalani ini, dibutuhkan fisik yang sehat dan kuat pula. Dalam hal ini olahraga adalah kuncinya.

Sama halnya kalau orang yang tak pernah olah raga, lalu tiba-tiba ikut kegiatan mendaki gunung, kira-kira dia bisa sampai puncak dengan mulus tidak ya? Yang ada dia malah merepotkan timnya kalau saya pikir.
senam prenafit
Senam PRENAFIT dulu yuk

Begitu pula dengan ibu hamil. Manfaat olahraga untuk bumil tak hanya baik untuk sang ibu, tapi juga untuk janin. Berikut manfaat olahraga senam PRENAfit untuk ibu hamil dan janin.
  • Membantu ibu beristirahat dengan tenang.
  • Mencegah kenaikan berat badan yang berlebihan.
  • Meningkatkan stamina dan kekuatan otot persalinan.
  • Mengurangi kemungkinann risiko diabetes gestasional dan tekanan darah tinggi saat hamil.
  • Mengurangi risiko bayi lahir dengan berat badan di atas rata-rata (macrosamia).
  • Menurunkan risiko obesitas pada bayi di kemudian hari.
  • Bayi lebih tenang.
  • Membantu meningkatkan skor kecerdasan umum dan kemampuan bahasa lisan yang lebih baik sampai usia 5 tahun.

Oiya, dia akhir acara juga ada peluncuran aplikasi untuk penadampingan selama masa kehamilan untuk bumil lho. Aplikasi pendamping kehamilan pertama di Indonesia ini namanya HALO BUMIL. Pengembangan aplikasi ini di sponsori oleh PRENAGEN Ahlinya kehamilan & Menyusui beserta KALBE Nutritionals. 

aplikasi halo bumil
Aplikasi HALO BUMIL
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kampanye PRENAGEN peduli Ibu Sehat Indonesia Sehat 2017, sebagai bentuk apresiasi kepada para bumil yang telah memilih prenagen sebagai penambah nutrisi kehamilan.
Andienn dan kawa
Ditutup dengan ikrar bersama PRENAGEN

Nah, buat para Ayah dan Bunda yang juga ingin mendapatkan edukasi seputar masalah kehamilan, tidak perlu khawatir karena PPEJ 2017 yang mengangkat tema Yang Terbaik untuk Yang Teristimewa ini masih akan diadakan di kota-kota lainnya. Untuk informasi dan pendaftarannya, Ayah Bunda bisa mendapatkan info lengkapnya di www.prenagen.com.
Andien
Eh, ada yang sedang mengulang tanggal lahir rupanya... :D

Eits bukan hanya untk para ayah dan bunda saja lho ya, untuk calon-calon ayah dan calon-calon bunda juga pastinya.  Tertama untuk calon ayah, jangan mau kalah dong sama Mas Ipeh akan pengetahuan seputar kehamilan. Kan nanti yang bahagia istrinya juga . Iya kan? :D.

KABP 2017: Persembahan Morinaga untuk Genarasi Platinum Multitalenta

Apa yang terlintas di pikiran kamu ketika mendengar kata “Multitalenta”? Artis korea? Atau para kontestan di ajang pencarian bakat? Atau mungkin sang idola? Bisa jadi.

Bagaimana dengan kata “Kecerdasan Multitalenta” atau lebih sering kita dengar dengan “Multiple Intelligence”?

Saya sendiri cukup familiar dengan bahasan ini, berhubung sekolah tempat saya mengajar memang menerapkan sistem Multiple Intelligence. Ini juga salah satu alasan kenapa saya begitu antusias ketika Morinaga mengadakan Konfrensi Ayah Bunda Platinum (KABP) 2017 yang bertemakan “Dukung Kecerdasan Multitalenta pada Si Kecil” pada Sabtu lalu, 19 Agustus 2017 yang bertempat di Aula Grand Aston City Hall, Medan.

Sekitar pukul 9 pagi, saya dan Diah tiba di lokasi. Ketika pintu lift terbuka, lokasi telah disesaki oleh para ayah dan bunda beserta krucil-krucil imut di mana-mana. Rameee.
Registrasinya ngantriii

Ketika saya lihat ke dalam aula, masih kosong. Heran juga, kenapa para peserta konfrensi ini mau berdesak-desakan di depan aula. Ternyata… yang dikeurbti para ayah bunda beserta buah hatinya ini adalah booth-booth yang disiapkan oleh panitia. Pantesaaan.

Ada berbagai booth bermain anak, booth bermain lego, perosotan, main pasir, coret-coret dinding, dan ada juga booth kenali alergi.
Booth bermain lego (pic by Ririn)

Booth Perosotan (pic by Ririn)

Booth Kenali Alergi (pic by Ririn)

Setelah regstrasi bareng teman-teman blogger yang lain, kami pun dipersilahkan masuk ke ruang konfrensi yang akan disesaki sekitar seribu ayah bunda nantinya :D.

Apa sih manfaat mengikuti KABP 2017?


Mengikuti acara parenting selalu memiliki daya tarik tersendiri buat saya. Karena tak peduli berapa banyak jenis seminar parenting yang diikuti, selalu saja banyak ilmu dan pengetahuan baru yang saya dapatkan. Mulai dari yang buat kepala manggut-manggut, tercengang, sampai yang buat hati jleb. Wopp, apa itu? Bentar lagi kita bahas ya.

Ada 4 poin utama dibahas pada KABP 2017 ini, yaitu mengenai nutrisi, stimulasi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang optimal anak, parenting, dan kecerdasan Multitalenta a.k.a Multiple Intelligence.

Nutrisi Dini


Ada 2 syarat pokok yang harus dipenuhi agar umbuh dan kembang anak dapat optimal, yaitu nutrisi dan stimulasi. Kata dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), Ketua Divisi Tmbh Kembang Anak dan Remaja, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RSD Dr. Soetomo/FK Unair Surabaya.

Irgi, dr.Terapul, dr. Wawan (dari kiri)

Sejak 1000 hari pertama kehidupan, nutrisi untuk calon bayi merupakan hal yang sangat krusial. Karena saat itulah pembentukan sel-sel otaknya. Jadi buat calon ibu, pastikan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan juga menerapkan pola makan dan hidup yang sehat. Karena apa yang kita konsumsi saat ini akan berpengaruh pada calon bayi nantinya.

Dr. Wawan juga menekankan pentingnya ASI ekslusif di usia 6 bulan pertama. Beliau menjelaskan bahwa ASI saja sudah cukup tanpa perlu ditambahi asupan apapun buat si kecil. Makanan Pendamping ASI (MPASI) baru boleh diperkenalkan di atas 6 bulan, itu pun diperkenalkan secara bertahap dan berjangka. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah si Kecil memiliki alergi terhadap makanan yang diberikan. 

Stimulasi Dini


“Bayi kok diajak ngomong. Mana ngerti dia. Kurang kerjaan!”

Mungkin banyak dari kita yang merasa bahwa berbicara dengan bayi adalah hal yang sia-sia atau bahkan kurang kerjaan. Namun ternyata, mengajak bayi berinteraksi, misalnya berbicara merpakan salah satu bentuk stimulasi yang sangat baik dilakukan, bahkan kalau saya pribadi setuju jika berbicara dengan bayi adalah sebuah keharusan, bahkan sejak ia di dalam kandungan.
dr. Terapul ternyata dokter tumbuh kembang anak yang asli punya Medan lho :D

Banyak pasien yang berkonsltasi pada dr. Wawan dan juga dr. Terapul Tarigan dengan masalah anak yang telat berbicara. Usut punya usut, ternyata orang tuanya tak pernah mengajak anaknya bicara apalagi ngobrol. Ya iya lah.

“Kalau ayah bunda ingin buah hatinya murah senyum, ayah dan bundanya dahulu yang harus murah senyum, kalau ingin anaknya pintar berkomunikasi, ayah bundanya dahulu yang membiasakan ngajak anaknya ngobrol, kalau ayah dan bunda ingin anaknya taat aturan, ayah bundanya dulu yang harus taat atran, kalau ayah bunda ingin anaknya sholeh dan sholeha,…lanjutkan sendiri ya” Ujar dr. Wawan menutup sesi pertama materi pada KABP 2017. 

Tak apa jadi seperti orang gila yang ngomong-ngomong sendiri sama bayi  di usia 6 bulan pertamanya, setelah itu baru kita akan melihat hasilnya, ketika sang bayi mulai bisa tersenyum, dan memberikan ekspresi lainnya dalam merespon. Karena pada masa diberi stimulasi tersebutlah sel-sel otaknya berkembang  dengan pesat membentuk jaringan-jaringan yang kian kompleks.

Kehadiran ayah dan bunda di samping si Kecil, raga dan jiwa, merupakan bentuk awal dari stimulasi yang dibutuhkan si buah hati.

Parenting


Serius, ada buaaanyak sekali materi parenting yang saya dapatkan. Salah satu hal yang baru saya ketahui ketika Bunda Romi menjelaskan tentang memberi mainan pada anak. Misalna, kita memiliki 3 orang anak dengan usia yang berbeda-beda. Misal, usia, 1, 4 dan 7 tahun. Agar tidak rebutan, biasanya orang tua akan membelikan mainan yang sama untuk ketiganya. Ternyata itu adalah salah. Memberikan mainan yang sama dengan tujan agar anak tidak berebut, ternyata bukanlah hal yang sehat bagi perkembangan kecerdasan moral sang anak. (Nah, ini di mana bagian kecerdasan multitalentanya dibahas).

Salah satu indikator dari kecerdasan moral sebagai bagian dari kecerdasan multitalenta, yaitu kemampuan berempati dan berbagi anak, dapat dioptimalkan dengan mengajarkan anak untuk saling berbagi dan berempati sejak dini. Contohnya ya dengan mengajarkannya untuk berbagi mainan. Lalu bagaimana caranya?
Irgi dan Bunda Romi

Contohnya, minta mereka untuk bermain bersama, namun masing-masing diberi tugas yang berbeda. Misal, bilang pada mereka kalau mereka akan main kereta api- keretaapian. Lalu dengan yang pertama bilang, nanti kakak bangun stasiunnya ya, lalu dengan yang kedua bilang, nanti abang  buat jalur keretanya ya, lalu dengan yang ketiga bilang, nah, adek, nanti adek jalankan kereta apinya melewati rel dan stasiun ya dek. Jadi masing-masing akan sibk dengan tugasnya. Begitu kata bunda Romi.

Ada juga bahasan lengkap tentang psikologi  dan pola asuh serta pengaruhnya pada tumbuh kembang optimal anak. Ada juga informasi untuk jenis permainan yang tepat untuk buah hati berdasarkan umurnya. Banyak deh pokoknya.

Multi Talenta (Multiple Intelligence)


Setiap anak memiliki kecerdasannya masig-masing. Cerdas tak hanya berarti jika sang anak mendapatkan nilai tinggi di pelajaran matematika. Ada banyak jenis kecerdasan, beberapa diantaranya kecerdasan musik, kecerdasan bahasa, kecerdasan kinestetik, kecerdasan moral, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal, dll.


Penelitian menyatakan bahwa orang-orang sukses/terkaya di dunia, teryata tidak ada yang merupakan rangking satu waktu di kelasnya dulu. Mencengangkan bukan? Jadi ayah bunda tak perlu memaksakan si buah hati untuk les matematika sana-sini jika memang sang anak tidak suka, apalagi jika matematika bukan mesin kecerdasannya.

Kecerdasan multitakenta memfokuskan pada pengoptimalan mesin kecerdasan seseorang, sehingga hasil yang diperoleh lebih maksimal.

Demikian halnya seperti Morinaga yang mengusung tema sebagai susu generasi platinum yang multitalenta. Melalui acara Konfrensi Ayah Bunda Platinum ini, diharapkan semakin banyak para ayah bunda yang sadar mengenai potensi multitalenta pada sang buah hati yang berbeda-beda, bagaimana mengenalinya dan bagaimana mengoptimalkannya.

Nah, tuh, orang dewasa aja suka main, apa lagi anak-anak :D ((Mereka ini adalah Ayah Bunda yang giat banget belajar di #KABP2017)

Nah, bagi ayah bunda yang ingin mengikuti acara ini dan belajar banyak pengetahuan seputar nutrisi, simulasi, parenting dan multiple intelligence yang pastinya sangat berguna bagi tumbuh kembang si kecil, tidak usah khawatir karena acara ini akan diadakan di kota-kota lainnya juga.

Untuk info lebih lengkap, silakan langsung meluncur ke situsnya di www.morinagaplatinum.com. Atau di akun media sosial lainnya; Twitter: @morinagaplatinum,  Instagram: @morinagaplatinum, dan Youtube: Morinaga Platinum.

Nah, kalau sudah ikutan acaranya, jangan lupa bagi-bagi pengalaman dan ilmunya di sini juga ya, kali aja ada yang ilmu-ilmu baru yang tak kalah mencengangkan yang kamu dapat di kotamu. :D