Belajar Mempersiapkan Generasi Masa Depan
Sabtu lalu, tepatnya 12 September 2015, saya dan para sahabat
berkesempatan menghadiri undangan seminar parenting yang diselenggarakan oleh
Dancow. Bertemakan “Lindungi Eksplorasi Si Kecil dengan Nutrisi & Stimulai
Tepat”, acara tersebut berlangsung di Hotel Grand Serela Medan.
Para Peserta seminar umumnya adalah para bunda. Namun ada juga sebagian
Bunda yang ditemani oleh sang ayah. Sedangkan sebagian kecil pesertanya adalah kami,
para calon bunda. ^_^ Dan tak lupa kurcaci-kurcaci kecil yang memeriahkan segala
penjuru ruangan seminar.
Ada 3 pembicara utama, pakar di bidang gizi dan tumbuh kembang anak dan psikolog,
yaitu dr. Diana Sunardi, M.Gizi SpGk, Dra. Ratih Ibrahim MM, Psi., dan Ibu Sari
Sunda Bulan. Dan acara dipandu oleh Shanaz Haque.
dr. Diana (kiri), Ibu Sari, dan Syahnaz Lha, Mbak Ratih nya ?? Lagi ngasih materi di depan ^_^ |
Banyak sekali pengetahuan yang kami dapat, terkhusus buat saya. Nah,
jadi saya akan berbagi beberapa pengetahuan baru yang saya dapat dari acara
tersebut.
Nutrisi
Sejak kapankah nutrisi untuk buah hati perlu di persiapkan?
Ternyata nutrisi untuk bayi hendaknya dipersiapkan bahkan jauh sebelum
masa kehamilan. Saya ingat sekali ketika materi ini disampaikan oleh dr. Diana
Sunardi, M. Gizi, Sp GK, beliau sering sekali melemparkan pandangannya pada
kami yang waktu itu duduk di barisan paling depan. Ya, berhubung cuma satu
orang di barisan kami yang sudah menikah. Dengan kata lain materi ini
dikhususkan buat kami para calon Bunda masa depan. (Yeay) ^_^
Ayo putuskan mata rantai masalah nutrisi kita ^_^ |
Jadi kualitas hidup calon Bunda di 1000 hari sebelum janin berada di
rahim sangat menentukan perkembangan janin di tahap selanjutnya. So, yang berencana
untuk jadi Ibu, ayo teliti pola hidup kita. Sudahkah pola hidup kita sehat dan
cukup nutrisi? Karena bukan janin saja yang butuh nutrisi, tapi juga calon
pembawanya.
Attachment (Kedekatan)
“Orang yang didatangi dikala
susah dan sakit itu adalah sahabat sejati. Dan itu adalah ibu." Ujar ibu dua
orang anak, Ratih Ibrahim, yang merupakan salah satu narasumber. Wah, sebuah
logika berfikir yang keren sekali menurut saya.
Beliau adalah seorang psikolog yang cukup terkenal ternyata, saya saja
yang tidak kenal. (Malu saya. Maaf ya Mbak Ratih).
Mbak Ratih Ibrahim |
Stimulasi
Stimulasi yang tepat tentunya membantu tumbuh kembang anak. Dengan
mengetahuitugas tugas perkembangan anak di usia perkembangannya, tentunya
mempermudah orangtua untuk melakukan stimulasi yang tepat.
Misalnya mengenai tinggi badan. Ibu Sari Sunda Bulan menekankan untuk
Gunakan KMS (Kartu Menuju Sehat). Dengan begitu Bunda bisa memantau apakah anak
memenuhi tugas-tugas perkembangannya.
Menstimulasi kemampuan menyelesaikan masalah (problem solving) pada anak
misalnya. Tentunya berbeda cara untuk anak yang berusia 2 tahun dengan 5 tahun.
Untuk anak usia 2 tahun mungkin ia akan bingung jika Bunda bertanya, “Hari ini
adek mau makan apa?”. Si adek mungkin belum bisa berfikir sejauh itu. Akan
lebih baik jika pertayaannya, “Hari ini Adek mau makan ikan asin atau ayam
goreng?” Pasti jawaban si adek ayam goreng deh. (hehehe) Intinya bukan menunya
ya Bunda, tapi pertanyaannya yang menggunakan pilihan. ^_^
Stimulasi Digital
Lalu bagaimana dengan bayi-bayi canggih yang berteman dengan dunia
digital? Banyak orang tua yang memperkenalkan anaknya pada gadget di era ini. Menurut
Mbak Ratih, stimulasi digital itu boleh, asalkan tidak menggantikan stimulasi
yang rill.
Beliau memperbolehkan anak-anaknya berinteraksi dengan gadget, namun ada
dietnya. Beliau tidak menyarankan pengenalan gadget pada anak usia dibawah 3
tahun. Untuk anak dia atas 3 tahun, penggunaannya pun sebaiknya tidak lebih
dari 30 menit sehari. Karena dunia digital rawan adiktif alias menyebabkan
ketagihan.
Tegalah
Cinta bukan berarti disayang-sayang, tapi dididik. Maka menjadi bunda harus
“tega”. Ada buaanyak situasi dimana Bunda harus menerapkan slogan ini.
Misalnya ketika si anak menginginkan sebuah mobil-mobilan, namun
sebenarnya ia sudah punya banyak di rumah. Berikan penjelasan padanya yang
intinya Bunda tidak akan membelinya.
Biasanya ia akan terus memaksa hingga tangisnya meraung-raung. Nah,
tetaplah konsisten bunda. Biarkan saja ia menyelesaikan tangisnya, tak perlu di
bujuk-bujuk apalagi dimarahi. Setelah ia selesai, peluklah dia dan beri
pengertian padanya.
Dengan begitu ia akan belajar, bahwa trik menagis takkan meluluhkan sang
bunda untuk mendapatkan keinginannya. Namun jika Bunda luluh ditengah
tangisnya, maka bersiaplah dengan serangan yang sama ketika si anak
menginginkan hal yang lainnya.
Mengenai tinggi badan
Tumbuh berarti bertambah usia, bertambah berat, dan bertambah tinggi.
Ujar Ibu Sari. Dan menambah tinggi badan adalah jauh lebih sulit dari menambah
berat badan. Namun, tambahnya lagi, banyak ibu yang lebih khawatir dengan
pertanyaan “Kenapa anak saya kurus”, dari pada pertanyaan “kenapa anak saya
pendek”.
Pada masa pertumbuhan, tubuh sangat memerlukan asupan protein dan
kalsium. Dan sumber tersebut banyak terdapat pada sumber makanan hewani,
seperti telur, daging dan susu. Protein dan kalsium juga sebenarnya terdapat
pada sumber makan nabati, seperti pada sayuran. Namun, zat kalsium yang terdapat
pada tumbuhan kebanyakan terikat oleh zat yang bernama oksalat, sehingga sulit
di pecah atau dicerna. Jelas Ibu Sari.
Makanan Pendamping Asi
Normalnya, pemberian ASI ekslusif adalah selama 2 tahun. Jika Bunda ingin
memberikan makanan pendamping ASI bagi buah hati Anda, disarankan setelah usia
bayi 6 bulan.
Biasanya alasan memberikan makanan pendamping ASI adalah karena jumlah
ASI tidak mencukupi lagi. Namun sebenarnya jumlah ASI yang diproduksi oleh
semua ibu adalah sama. Yang berbeda adalah kualitasnya. Tergantung pada apa
yang dikonsumsi sang bunda. Jelas Ibu Sari Sunda Bulan.
Nah, cara pemberian makanan pendamping ASI ini pun sebaiknya bertahap. 1
jenis 1 minggu. Hal ini juga membantu untuk mengidentifikasi apakah si bayi
memiliki alergi terhadap makanan yang diberikan.
Cara Penyimpanan Susu
Jika Bunda memberikan susu formula tambahan untuk sang buah hati, ada
beberapa kiat yang bisa Bunda terapkan dalam penyimpanannya.
Pertama, pastikan sendok yang digunakan kering. Karena susu mengandung
bakteri yang dorman pada suhu kamar. Kelembaban akan membuat susu apek.
Kedua, jauhkan dari cahaya atau sinar matahari langsung. Susu banyak
mengandng vitaminA, B dan C. Dan vitamin ini cepat rusak jika terkena cahaya
dan panas.
Ketiga, pastikan mengikutsertakan almunium foil kemasan susu jika ingin
memasukkannya ke dalam kaleng atau wadah penyimpanan susu. Jadi jangan hanya
susunya saja yag dimasukkan kedalam wadahnya.
Ibu Sari menjelaskan cara penyimpanan susu yang benar. Nah, itu almunium foilnya jangan dibuang ya Bunda ^_^ |
Nah, itu tadi seputar pengetahuan baru yang saya dapat.
Selesai materi, ada sesi Tanya jawab dan ada juga demo masak oleh Chef Sutanto.
Nah, ketika sang Chef mempersiapkan bahan-bahannya, tim acara sepertinya sudah
menyiapkan kejuatan buat Mbak Syahnaz. Ternyata beliau baru
mengulang tanggal
lahirnya beberapa hari sebelumnya. Yeay...makan kue...^_^
Syahnaz & Chef Sutanto |
Dan mereka mulai lapar sodara-sodara...^_^ |
Si adek kebagian cicip-mencicip Steam Nasi Merah Panggang. "Kalau nggak habis kasi Bunda aja ya"...Eiitts |
Lalu di akhir acara ada banyak hadiah goodybag bertabur. Mulai
dari menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh Syahnaz Haque, door price, live
tweet, special gift dari Dancow
untuk anak-anak yang berulang tahun ke-1 dan ke-2, sampai penukaran kuesioner
seluruh peserta.
Acara diakhiri dengan photo bersama para pemenang kuis. Lalu peserta seminar pun bubar setelah terlebih dahulu menyerbu makan siang yang sudah di siapkan.
Untuk berbagai tips parenting, menu makanan bernutrisi, bisa dilihat di sini.
Mb ratihnya laris manis di event2 y
ReplyDeleteIya kan mbak😄. Keren sih orangnya. 😊
Delete“Orang yang didatangi dikala susah dan sakit itu adalah sahabat sejati. Dan itu adalah ibu." << terharu bacanya...
ReplyDeleteKarena terkadang sang ibu lupa betapa mulianya statusnya 😊
DeleteSerunya ketika mereka mulai lapar :D
ReplyDeleteIya mbak...dan host nya pun kewalahan:)
Delete