Jangan Makan Plastik
Plastik adalah istilah umum untuk polimer. Termasuk dalam
jenis benda anorganik yang tak bisa terurai secara alami. Jika alam saja butuh
waktu lama untuk mencernanya, bagaimana pula jika tubuh manusia yang
mencernanya?
Plastik mengandung banyak senyawa yang sangat
berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi. Salah satunya adalah karsiogenik,
yaitu senyawa yang menyebabkan kanker. Tapi tahukah anda, jika kita mungkin
malah sering mengkonsumsi plastik secara tidak sengaja?
Kemungkinan itu biasanya datang dari alat-alat yang
kita gunakan saat mengolah bahan makanan dan mengonsumsi makanan.
Para produsen makanan yang menggunakan plastik sebagai
kemasan biasanya mencantumkan kode plastik pada kemasan tersebut. Kode tersebut
dimaksudkan untuk mempermudah proses daur ulang
Sebagai konsumen, kita juga sebaiknya memperhatikan
kode –kode tersebut agar makanan yang kita konsumsi tidak tercemari oleh zat-zat
berbahaya pada plastik, dan memastikan apakah bahan plastik tersebut aman
digunakan.
No Berapa? |
Kode 1 adalah PET atau PETE (Polyethylene Etilen
Terephalate). Biasa dipakai untuk botol plastik, seperti pada botol air mineral.
Berwarna jernih dan tembus pandang. Plastik jenis ini direkomendasikan hanya
untuk sekali pakai. Jika dipakai berulang-ulang apalagi dengan air hangat
bahkan panas, akan menyebabkan lapisan pelindung polimernya meleleh. Jika
bercampur dengan minuman dan terkonsumsi, efek jangka panjangnya akan menyebabkan
kanker.
Ada baiknya untuk merusak plastik
jenis ini sebelum membuangnya. Dikhawatirkan pihak lain menggunakannya kembali
sebagai wadah bahan makanan serupa. Fakta di lapangan, tingkat daur ulang jenis
ini hanya 20%, padahal permintaan untuk produksi begitu banyak. Juga hindari
pembakaran. Sering terhirup senyawa yang dihasilkan akan menyebabkan iritasi
kulit dan saluran pernafasan. Bagi wanita dapat meningkatkan masalah menstruasi
dan keguguran.
Ironisnya, banyak diantara
kita yang menggunakannya berkali-kali. Botol
kemasan minyak goreng misalnya. Dengan alasan lebih ekonomis, kita
cenderung membeli minyak goreng kemasaan isi ulang lalu mengisi kembali botol
yang sudah kosong berkali-kali. Belum lagi botol-botol lainnya dengan kode
nomor 1 yang kita perlakukan seperti botol minyak goreng tadi.
Angka 2 yaitu HDPE (High Density Polyethylene). Biasa dipakai untuk botol
susu yang berwarna putih, galon air, peralatan makan dan minum. Plastik jenis
ini bersifat lebih keras, kuat dan buram. Lebih tahan lama terhadap suhu
tinggi. Jadi aman untuk digunakan berulang kali.
Angka 3 adalah PVC (Polyvinyl
Chloride). Biasanya dipakai sebagai plastik pembungkus dan botol-botol. PVC tidak
boleh digunakan dalam menyiapkan makanan ataupun kemasan makanan. Jika makanan
bersentuhan dengan PVC, DEHA (diethylhydroxylamine) yang terkandung didalamnya akan bereaksi. Jika
makanan tadi dikonsumsi, akan membahayakan ginjal, hati dan berat badan. Selain
itu jangan membakar PVC, karena bahan
ini mengandung klorin. Jika dibakar akan mengeluarkan racun yang mematikan.
Angka 4 berarti LDPE (low density polyethylene). Digunakan sebagai
tempat makanan, boto-botol lembek, pakaian, mebel, dll. Plastik jenis ini bersifat
kuat, tembus pandang, fleksibel, dan permukaan agak berlemak. Barang berbahan LDPE sangat sulit dihancurkan, namun
sangat baik untuk peralatan makan dan minum karena sulit bereaksi secara
kimiawi.
Angka 5 merupakan kode untuk PP (polypropylene). Plastik jenis ini bersifat lebih kuat dan
ringan, transparan dan cukup mengkilap. Daya tembus uap rendah dan sangat
stabil terhadap suhu tinggi. Berdasarkan sumber, jenis polypropylene ini adalah
pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman bayi.
Maka, carilah kode angka 5 bila membeli barang plastik untuk peralatan makanan
minum.
Angka 6 merupakan kode untuk PS (polystyrene). Umumnya digunakan sebagai bahan tempat makan Styrofoam, tempat minum sekali pakai,
dll. Polysteyrene merupakan polimer aromatik.
Sama dengan plastik berkode angka 3, Polysteyrene
juga bereaksi jika bersentuhan dengan makanan, yaitu dengan mengeluarkan bahan styrene. Styrene sangat berbahaya bagi
kesehatan otak. Pada wanita mengganggu hormon estrogen yang berdampak pada
masalah reproduksi, pertumbuhan dan sistem syaraf.
Selain itu, plastik jenis Polystyrene sangat sulit untuk didaur ulang. Jikapun didaur ulang,
diperlukan waktu yang sangat lama dengan proses yang sangat panjang. Dan sangat
tidak disarankan membakar plastik jenis ini, karena bahan ini mengandung
senyawa benzene yang meneyebabkan kanker jika dibakar.
Angka 7 merupakan kode untuk OTHER (Polycarbonate). Ada 4 macam bahan untuk jenis plastik ini; SAN (styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), PC and Nylon.
SAN dan ABS memiliki daya tahan tinggi terhadap
reaksi kimia dan suhu. Tingkat kekerasan, kekakuan dan kekuatannya telah
ditingkatkan. Biasaya digunakan untuk mangkuk mixer, piring, alat makan, sikat gigi, dan produk keras lainnya.
Sangat baik digunakan sebagai peralatan makan dan minum. ABS juga digunakan untuk pipa dan bahan mainan seperti lego.
PC atau Polycarbonate dapat dijumpai pada botol
susu bayi, botol minum polikarbonat, kaleng kemasan makanan dan minuman, seperti
kaleng susu formula. PC yang berbahan
utama Bisphenol-A sangat mungkin mengeluarkan
zat utamanya ketika bersentuhan dengan makanan. Di dalam tubuh, zat ini merusak
sistem hormon, menurunkan produksi sperma, merusak kromosom pada ovarium dan
mengubah fungsi imunitas. Selain itu zat ini juga menjadi bahan hormon
pengganggu kehamilan dan pertumbuhan janin. Sangat tidak dianjurkan untuk
digunakan peralatan makan dan minum.
Sebagai konsumen yang cerdas, ada baiknya jika kita
mengenali kode angka pada bahan plastik. Dengan demikian kita bisa memastikan
apa saja yang aman untuk dilakukan dan sebaiknya tidak dilakukan. Pengetahuan
dasar kode angka tersebut juga sangat membantu kita untuk memastikan bahwa
bahan plastik di rumah cukup aman untuk kita dan anak-anak kita, terutama
mainan anak dan benda-benda dalam interaksi kita sehari-hari.
Ironis memang seperti dalam hal botol susu bayi.
Ternyata tidak semua botol susu bayi aman untuk digunakan. Tergantung dari
jenis plastiknya. Padahal sering kali botol susu bayi mengalami proses
pemanasan, misalnya dengan tujuan sterilisasi dengan microwave, direbus atau dituang air panas. Jika ternyata selama ini
botol susu yang digunakan dibuat dari bahan plastik yang tidak tahan panas dan
rentan reaksi kimia, tentunya akan sangat berdampak pada bayi kita. Padahal
maksud kita memberikan susu adalah sebagai nutrisi, namun malah jadi racun
mematikan.
Jadi, berhati-hatilah dalam menggunakan plastik.
Terutama untuk yang berkode angka 1,3,6, dan 7 (PC), sebab semuanya sangat rentan akan reaksi kimia dan suhu.
Gunakan cukup sekali saja. Dan jangan lupa untuk merusaknya sebelum
membuangnya. Dengan begitu anda akan menyelamatkan nyawa orang lain.
Nah, kalau kamu sering berinteraksi dengan plastik yang mana nih?
Nah, kalau kamu sering berinteraksi dengan plastik yang mana nih?
Dimuat di Harian Analisa Senin, 7 Desember 2015
http://analisadaily.com/kesehatan/news/jangan-makan-plastik/195026/2015/12/07
TFS Mak, artikel yang sangat bermanfaat :)
ReplyDeleteSama2 mak...smoga indonesia lebihbsehat:)
DeleteEh iya.. daku udah baca ini pas dimuat di Harian Analisa nya. Tapi memang bener yah, musti lebih aware lagi dengan bahan2 plastik yang ada di pasaran.
ReplyDeleteIya kak Molly...apa lagi klu yg suka beli gorengan panas2 trus dibawa pulang...plastiknya itu lo...
DeleteSuka ngeri kalau di warung. Kadang nyeduh tehnya pake teko plastik yang seadanya. Hiyyyy ....
ReplyDeleteTFS Mak :)
Iya mak...atau yg suka beli bakso "di bungkus ya mas"...waduuuhhh
DeleteSebagian besar botol bayi bpa free sih mak setauku.
ReplyDeleteAnyway,thanks for sharing
Iya mak, skrg sudah byk produk bayi yg aman digunakan. Tinggal ibu nya aja yg pintar2 milih...kadang suka jadi korban bayinya karena ibunya cari yg paling ekonomis:(
Deletewidih dimuat di analisa, salut :)
ReplyDeletejadi tau deh mana mantan yang bisa didaur ulang mana yang enggak, eh plastik maksudnya
dulu sering sekali masih SD botol minumnya pake angka 1
Ciee...yg mau daur ulang mantan:)
DeleteLet me guess...botol Aqu* atau Las*gar:)
Alhamdulillah, aku sudah tau ini sejak lama. Bahkan, udah nggak mau makan atau beli makanan yang pake styrofoam. Apalagi itu tuh, mie rebus dalam kemasan styrofoam. Sudahlah kena air, panas, isinya mie instan pula. Serem :(
ReplyDeleteInformasinya bermanfaat Kak :D
Sehat banget sepertinya hidup mbak Funy ni ya...lanjutkan :)
DeleteMakasi banyak infonya, Mba. Selama ini udah tau info ini jg, tapi ga gitu peduli. Skrg dipaparkan dg lebih sederhana dan detail lagi.
ReplyDeleteTerima kasih, ya.
Sama-sama mbak...semoga kita bisa lebih peduli lagi dgn yg kita konsumsi :)
Deletesaya sebetulnya jarang beli minuman botol plastik mba, sekali beli mending yang dari kaleng aja, apa yang berbahan kaleng juga lama didaur ulangnya?
ReplyDeleteada kode dibawah botol plastik?nah ini perhatian untuk kita untuk lebih teliti melihat kode tersebut ya mbak :)
salam blogger
Stau saya kalau kaleng berbeda perlakuan daur ulangnya. N juga kita juga mungkin mengkonsumsi kaleng atau seng dari minuman kaleng tanpa sadar, misal jika kalengnya rusak atau ada penyok krn terbentur dll. Jadi perlu diperhatikan juga kemasannya:)
DeleteSalam blogger juga:)
Saya sebenernya juga udah tau hal inu sejak lama, tapi ya itu, kadang kelupaan meriksa :(
ReplyDeleteMakasih ya, Mbak, udah diingatkan kembali :)
Terimakasih kembali mbak. Smoga kedepannya kita lebih bisa praktekkanny ya :)
ReplyDeleteinformasi yang bermanfaat untuk di bagikan kak! iyah tau tapi belum pernah membagikan soal ini... -_-
ReplyDeleteSelamat mrmbagikan kalau gitu Iyyaahhhh....:)
Deleteartikel yang menarik mak saya juga suka merhatiin tuh kode kodenya biar tahu gimana proses daur ulangnya
ReplyDeleteYups...bener banget tu mak :D
ReplyDeletemakasih.... artikel yg sangat bermanfaat....
ReplyDeleteAgen Poker Terpercaya
mantapp...banget...
ReplyDeleteAgen Togel Terpercaya