Tips memilih cincau yang sehat
Ada yang belum pernah makan cincau? Sepertinya semua
orang Indonesia pernah ya? Paling gak warga Medan pastinya udah pernah semuanya.
Apalagi cincau hitam.
Beberapa tahun belakangan, saya baru ngeh kalau
ternyata cincau yang kita makan itu sebenarnya
dihasilkan dari tanaman yang
namanya cincau.
Loh?
Kan emang gitu!
Iya, soalnya saat itu, saya pikir cincau itu dibuat
dari semacam campuran tepung seperti buat agar-agar gitu. Ternyata ada
tanamannya. (Baca Jenis-jenis Tanaman Cincau dan Cirinya)
Pasalnya waktu itu saya lagi nonton Trans 7 atau Trans
TV. Saya tak ingat nama programnya. Acaranya tentang mengulas makanan yang
ternyata berbahaya dikonsumsi namun banyak beredar di pasaran. Dan episode kali
itu salah satunya ya tentang si cincau ini.
What? Jadi cincau berbahaya gitu?
Bukan cincaunya yang berbahaya. Tapi bahan-bahan pembuatannya.
Oleh oknum yang ingin meraup untung sebanyak-banyaknya, mereka menghalalkan
segala cara dengan memasukkan bahan-bahan yang tak sepantasnya dikosumsi
manusia. Misalnya ada ynag mencampurkan formalin, boraks, bahan pewarna tekstil,
dan bahan berbahaya lainnya pada suatu makanan. Gitu lho.
Oo..
kirain cincaunya yang berbahaya. Kan cincau itu bagus buat kesehatan ya?
Iya, cincau banyak manfaatnya untuk kesehatan. Sifatnya
yang dingin, sangat baik untuk meringankan sariawan dan demam. obat hipertensi, diare Untuk dikonsumsi
saat cuaca panas apa lagi. Wuiihh...seger banget kan.
Namun hati-hati jika membelinya di pasaran. Karena tak
sedikit cincau yang beredar dipasaran yang mengguakan bahan-bahan yang
berbahaya.
Makanya kita harus teliti sebelum membeli. Sebaiknya kita
mengenali ciria-ciri cincau yang mengandung bahan-bahan berbahaya. Nah ini dia cirri-cirinya.
- Cincau hitam yang mengandung formalin memiliki tekstur yang kesat, kering, keras dan tidak berair. Cincau yang alami dengan cepat berair dan lembek.
- Cincau yang mengandung boraks, jka dipegang kenyal dan tidak hancur. Sedangkan cincau yang tidak mengandung boraks, saat dipegang tidak kenyal.
- Ada juga sumber yang menyatakan kalau cincau yang asli itu berwarna hijau bukan berwarna hitam, apalagi jika berwana hitam pekat. Karena cincau asli dibuat dari remasan daun cincau yang disaring kemudian diendapkan sehingga mengental, sehingga warnanya hijau dan tingkat kekenyalannya sangat lembek.
Jadi kalau warnanya hitam berarti gak asli la ya?
Nah itu dia, tanaman cincau ada banyak jenisnya. Bahan
dasar yang berbeda menghasilkan warna yang berbeda pula. Makanya ada cincau
yang hijau, hijau kecoklatan, ada juga yang berwarna hitam.
Namun untuk cincau yang berwarna hitam, secara normal
tentunya warnanya tak akan menjadi hitam yang benar-benar pekat. Karena jika
warna hitamnya terlalu pekat dikhawatirkan pewarna yang digunakan adalah
pewarna tekstil.
Nah, di pasar tradisional di Medan ini, saya merasa
agak khawatir untuk membeli cincau. Padahal suka banget. Soalnya di semua pasra
tradisional yang saya kunjungi, warna pada cincau yang dijual itu lho, pekat
sekali hitamnya. Pernah sangking kepinginnya akhirnya dibeli juga setelah
dipilah-pilah.
http://kabarinews.com/khusus-1-segarnya-cappucino-cincau-indonesia/59809 |
Sampai di rumah, saya membasuhnya. Namun ainya
benar-benar hitam. Lalu saya memutuskan untuk merendamnya. Dan begitu cincau itu
dimasukkan ke air, tak sampai 30 detik, warna air menjadi hitam pekat. Sampai harus
di rendam sampai 10 kali, barulah warna airnya agak jernih.
Selain warnanya, alasan lain saya enggan membeli
cincau adalah karena tekstur cincau yang rata-rata jika dipegang sangat keras
dan kenyal. Bahkan ketika ditekan pun bentuknya tetap kembali seperti semula
tanpa rusak sedikitpun. Ah, benar-benar mengkhawatirkan. Jadi sejak itulah saya memutuskan untuk membuat cincau
sendiri.
Wow,
keren dong. Berarti buat sendiri pakai daun cincau ya kan?
Nah itu dia. Semenjak saya putuskan saat itu sampai
sekarang, saya masih belum menemukan daun cincaunya. (^_^). Sudah tanya sana-sini
sama teman, ibu kos, tak ada yang punya pohonnya, atau tak ada yang tahu jual
daunnya dimana. Saya sendiri juga tak pernah tahu daun dan pohonnya seperti
apa.
Googling, sepertinya jenis daunnya pernah lihat, tapi
kok malah mirip daun sirsak ya. Ah bingung.
Jadi adakah yang tahu informasi keberadaan jual daun
cincau di Medan ini? Atau jangan-jangan ada nih yang punya tanaman cincau di
rumah? Bagi-bagi dong info dan bibitnya... Hehe
I hear about this so called '' herbal jelly '' for the first time. I wonder, how does it taste? Also, I would like to know about its benefits.
ReplyDeleteYes, grass jelly has many health benefits. Its cold, very good to relieve canker sores and fever. hypertension medication, diarrhea etc.
ReplyDelete