Tangkal Kolesterol Untuk Jantung Sehat
“Hidup itu dinikmati, jangan terlalu banyak pikiran. Bisa berbahaya buat jantung. Apalagi kamu masih sangat muda”. Kata dr. Yazid pada saya. Saat itu saya masih duduk di kelas 1 SMA. Setelah berbagai obat dari bidan desa yang biasa saya datangi tidak mampu meredakan maag yang saya alami, itulah kali pertama saya mengnjungi sang dokter.
Intinya, yang menyebabkan maag itu tak kunjung membaik adalah karena pikiran yang kurang sehat, alias stress berkepanjangan. Parahnya, saya tidak menyadari bahwa saya mengalami stress tersebut. Mungkin karena saya saat itu memiliki tipe kepribadian yang tertutup. Memendam emosi dan perasaan telah menjadi rutinitas sehari-hari. Dan akibatnya, imun tubuh akhirnya ambruk di kelas 1 SMA.
Sejak saat itu saya menjadi lebih sadar untuk mengendalikan cara kerja otak, hati dan perasaan (wee, ini curhat deh kayaknya), agar potensi sakit jantung seperti yang dikatangan dr. Yazid tidak berkembang.
Jantungnya sehat? |
Atas dasar itu jugalah, ketika Minggu kemarin, 30 Juli 2017, melihat ada booth cek Jantung di acara Gerakan Jantung Sehat bersama Nutrive Benecol di Santika Diandra Hotel, saya bertekat untuk ikutan cek. Pokoknya harus, walaupun mesti ngantri dan menunggu lama. Berhubung ketika saya dan Diah tiba di lokasi sekitar pukul 9.30 WIB, saat itu berbagai booth sudah sangat disesaki peserta. Tapi pokoknya harus kesampaian cek Jantungnya. Akhirnya kami putuskan untuk menunggu sampai antrian sudah sunyi.
Kolesterolnya apa kabar? |
Sembari mennggu, kami pun berkeliling sambil menjumpai teman-teman blogger lain yang juga turut hadir. Ada banyak booth yang tersedia, mulai dari booth Kelas Memasak, Cek Kolesterol, Cek Jantung, Konsultasi dengan para Dokter dari KLIK Dokter, tes rasa produk Nutrive Benecol, stand produk, dan ada juga booth untuk foto.
\
Cooking class-nya rame kaliiiiii |
Sebelum talkshow, acara dibuka dengan kata sambutan dari pihak Nutrive Benecol, perwakilan dari KLIK Dokter, dan juga oleh Ibu Hj. Rita Maharani Dzulmi Eldin, Ketua Cabang Utama Yayasan Jantung Indonesia Sumatera Utara dan Tim penggerak PKK , sekaligus pembukaan acara talkshow dengan tema Indonesia Tangkal Kolesterol.
Pembukaan acara oleh Ibu Rita |
“Memang benar ada produk-produk yang di labelnya disebutkan tidak mengandung kolesterol, misalnya minyak goreng non kolesterol, namun masalahnya bukan pada kandungan bahannya, tapi proses atau cara pengolahannya yaitu dengan digoreng. Proses menggorengnya ini lah yang menghasilkan kolesterol.” Jelas dr. Vito A. Damay, Sp.JP, M.Kes, FIHA, FICA - spesialis jantung dan pembuluh darah, Siloam Hospitals Lippo Karawaci - yang merupakan pembicara pertama dalam menanggapi sebuah pertanyaan peserta.
dr..Vito (Kanan) |
Jadi sebagai konsumen, kita juga harus cerdas. Bukan berarti suatu produk yang jelas-jelas dikatakan tidak mengandung kolesterol lantas tak berpotensi untuk menghasilkan kolesterol. Tergantung cara kita mengolahnya.
Kalau kata si Kyo, supaya gak kolesterolan, minyaknya tadi dibuat untuk minum aja, jangan dipakai untuk menggoreng. Masuk akal juga sih ya :D.
Disebutkan dalam hasil Survey Sample Registration System (SRS) tahun 2014 bahwa penyebab kematian tertinggi di Indonesia adalah serangan jantung dan pembulh darah.
Nah, ada beberapa jenis kebiasaan yang memicu resiko terkena penyakit jantung koroner:
Malas gerak
Pilih naik lift atau naik tangga? Kalau lagi ada lift dan lagi puasa, biasanya saya lebih milih naik lift. Hehe.
Kalau lagi luang, pilih bersih-bersih rumah atau nonton drakor a.k.a drama korea? :D
Pas mau makan siang, pilih beli sendiri, nitip, atau pesan go food? :D
Memang benar, teknologi mempermudah kita sampai-sampai kita tanpa sadar jadi manja. Buktinya, pas mati listrik serasa lumpuh kehidupan, apalagi kalau power bank-nya lupa nge-charge.
Mungkin cara yang dilakukan dr. Vito ini bisa jadi masukan agar kita tetap bergerak. Carilah tempat parker yang paling jauh, supaya jalannya lebih banyak, dan bekalnya tinggal aja di bagasi, jadi pas waktu makan siang mesti ngambil lagi ke parkiran, hehe. Boleh juga idenya. Ada ide lain?
Malas berolahraga
Eits, rajin gerak ternyata belum tentu olah raga lho. Ibu rumah tangga yang tiap hari kerjaannya tak pernah habis hingga 24 jam sehari dirasa belum cukup, ternyata gerak yang dilakukan seperti mencuci, menyapu, mengepel, mengejar-ngejar balita sambil menggiling sambal, de el el, belum tentu terhitung sebagai olah raga. Hanya terhitung sebagai gerak-gerak. Maka dari itu, paling tidak usahakan untuk melakukan stretching 30 menit sehari.
TANGKAL nya ada akronimnya. Yuk tangkal kolesterol |
Pola makan yang tidak sehat
“Kalau belum makan nasi, belum makan namanya”. Familiar bukan? Saya dulu juga berfikir begitu. Enggak mungkin rasanya kalau tak makan nasi. Tapi sebenarnya hal ini memang tentang mindset kita sendiri. Kalau saya sendiri, setelah dapat ilmunya dan dipraktekkan, Insya Allah bisa dan terbiasa. Jadi sekarang tak mesti makan nasi baru kenyang, asal nutrisi tercukupi, hidup tetap jalan dan nyaman.
Sama halnya dengan makan mie pakai nasi, atau makan nasi sayurnya tumis kentang dan lauknya sambal kentang. Familiar juga bukan? Tapi tetap saja menu tersebut isinya ya karbohidrat semua. Yuk, lebih sadar dengan apa yang kita konsumsi.
Ini katanya cara enak turunkan kolesterol. Emang enak sih :D |
Selain makanannya yang sehat, polanya juga harus sehat. Kalaupun makan gorengan atau makanan yang digoreng, lalu tak habis, karena dibang sayang, maka digoreng lagi, dipanasi lagi. Menggunakan minyak goreng berulang-ulang dan makanan yang dipanaskan kembali ternyata sangat tidak baik, kolesterolnya amppuun.
Terus tantangannya adalah, meski sudah tahu, masih maukah makan rendang? Aduuuh. :D
Stress
Hubngan stres dengan penyakit jantung pasti sudah pada tahu lah ya. Ketika kita sedang stres, baik tubuh ataupun pikiran, tubuh kita bereaksi dengan mengeluarkan hormone kortisol, yang juga dikenal dengan hormon stres dan juga zat pemicu kanker. Hormon ini menyebabkan orang yang sedang stres bawaannya mau makan terus. Kelebihan kortisol akan meningkatkan kolesterol. Kolesterol menempel di saluran darah dan mempersempit pembuluh darah. Akibatnya pasokan darah ke jantung akan terhalang sehingga menyebabkan sesak nafas dan memperberat kerja jantung, makanya terjadilah serangan jantung.
Dr. keda menjelaskan bahwa ada 2 jenis stress, yaitu stress tingkat tinggi dan stress tingkat rendah. Stress tingkat tinggi misalnya kejadian tiba-tiba yang membat tubuh shock, misalnya di PHK tiba-tiba. Sedangkan stres tingat rendah misalnya hal yang monoton, sehingga berefek membosankan, misalnya, kehidupan atau atmosfer kerja yang begitu-begitu saja.
Mungkin ini juga sebabnya makin banyak status atau timeline yang bertebaran dengan tema “butuh liburan” kali ya. :D
Memendam masalah/emosi
Makan hati, barangkali ini istilah tepatnya. Emosi yang tak tersalurkan akan membuat kerja jantung semakin keras. Emosi yang tertahan membat dada sesak, sulit bernafas, Jantung berdebar kencang, mendatangkan pikiran negatif, fisik melemah, daya tahan tubuh menurun, cemas, hingga jath sakit. Efek jangka panjangnya adalah depresi. Sudah berapa banyak kortisol yang dihasilkan coba?
Kalau ada masalah segera diselesaikan. Kalau sedih, menangislah pada tempatnya, Kalau marah, bicaralah, jangan malah marah-marah. Kalau ada deadline, segerakanlah, jangan ditumpuk-tumpuk. Kalau rindu, telponlah, Kalau cinta, lamarlah. Kalau khawatir ditikung, datangilah ayahnya.:D
sharing session with a survivor of heart attact |
Itu tadi kurang lebih isi talkshow Indonesia Tangkal Kolesterol.
Semangat kali ibuk, nenek dan adek-adek ini :D |
Nah, setelah talkshow, para peserta diajak untuk senam B Fit 2.0 bersama-sama. Baik tua maupun muda tampak antusias melakukan senam. Senam ini diharapkan juga dipraktikkan di rumah, karena gerakannya sangat simpel dan mudah. Olahraga yang gampang bukan?
Setelah talkshow selesai kami (saya, Ririn, Kyo, Iyik, Nesia, Nurul, n Kak Sri), berencana untuk mengantri cek Jantung, tapi berhubung sedang jam istirahat dan masih ada juga beberapa yang mengantri, akhirnya kami makan siang dahulu.
Ngantriiiii..... |
Barulah sekitar jam 1.30 akhirnya kami berhasil ikut cek jantung koroner. Dan hasilnya…tadaa, skor saya adalah minus tiga (-3). Artinya saya termasuk < 1 dari 100 orang yang beresiko memiliki serangan jantung dalam 10 tahun ke depan. Alhamdulillah, saat ini saya berada di kategori aman.
Oiya, jika kita ikut cek jantung, berarti kita bisa mengetahui tekanan darah, kadar gula, dan kolesterol (HDL yaitu lemak baik dan LDL alias lemak jahat).
Nah, bagi kamu yang juga ingin ikutan cek jantung, bisa ikutan acara ini juga kok. Karena Medan adalah kota pertama rangkaian roadshow, nantinya akan ada di 4 kota lainnya yaitu Surabaya, Makasar, Bandung dan Jakarta. Untuk lebih lengkap tentang tata cara ikutannya, bisa lihat-lihat langsng ke situsnya di www.nutrivebenecol.com.
With Blogger Medan. |
Nah, itu tadi kira-kira rangkuman acaranya. Intinya, mari mulai pola hidup dan pola pikir sehat, karena jantung kita bukan hanya milik kita seorang, ada keluarga yang juga khawatir ketika kita sakit. Karena Jantungmu jantung Keluargamu.
Kalo minyak nya diminum. Gorengnya pake air mineral yg udah 27x penyaringan. Dari gunung berapi, yg kalo diminum ada manis-manisnya
ReplyDeletemereknya apa itu? mau cobak laaa
DeleteDulu pernah ada dosen dari Ausie, pas jadi pembicara di seminar matematika nasional, beliau kemana2 pilih jalan selagi masih memungkinkan. Jadi kayak ada target gitu, berapa langkah perhari. Katanya, biar jantung sehat dan tetap bugar
ReplyDeletebapak ini dah teredukasi dengan baik :D
Deletebeuh akhir2 ini aku lagi exhausted plus mangkel, benar ada efeknya dada sesak, jantung berdebar lebih kencang dll ... dan akhirnya aku pun memilih liburan walopun hanya nginep berdua anak di rumah ortu
ReplyDeleteWaaa...liburan ya mbak. Brati emang lagi butuh mbak. Quality time sama keluarga juga terapi yang baik banget buat nurunkan stress. 👍
Delete"malas gerak" dan "pola makan tidak sehat" huhuhu itu saya banget mba, niat dan kesadaran ini susah banget untuk diterapkan bismillah semoga dikit-dikit bisa ya daripada gara-gara males itu malah datangin penyakit.
ReplyDeletesalam kenal ya mba, saya Enny yang komen di grup fb KEB minta link untuk saling BW 🙂
Wadaaw...saya juga sering gitu mbak Enny...sepala males gerak...ampun dah😅
DeleteMakasi udah mampir. Salam kenal juga🙏. Saling BW kita ya seterus-terusnya🙌