Agar Jiwa Raga Tetap Sehat di Dunia Digital
Ah, judul kakak lebay. Di dunia maya kan gak bawa-bawa raga, Kak.
Siapa bilang? Memangnya kalau kamu lagi online, ragamu gak digunakan gitu? trus yang nekan love di instagram itu arwahmu gitu? :D. Ya, selama kita masih dikasih jatah hidup, jiwa dan raga itu satu paket kali, Nduk :D
Aiih, kena semprot bah. Iya, Kak. Iya. Adek ngaku khilaf.
Jadi, kayaknya Kakak bakal ngasi tips nih ya?
Yups, kurang lebih begitu. Kira-kira kalau dialihbahasakan menjadi tips berinternet sehat.
Kalau gitu, awak bakal sekalian nyatat lah. Jarang-jarang soalnya Kakak ngasih tips. Kalau ngasi tip, gak pernah kebagian, soalnya awakkan bukan karyawan hotel :D, paling dapatnya THR. kodeee.
THR sabar ya, lebaran masih lama. Siapkan amplop lebarannya aja dulu :D
Oke, Tips berinternet sehat yang pertama adalah:
1. Think before Click (Pikir matang-matang sebelum pencet tombol klik)
Sekarang ini zamannya dikit-dikit upload, apa-apa di-update. Kita lagi di mana, pakai baju apa, makan apa, sama siapa, ngapain aja, dan segala hal yang terjadi sama kita, maunya selalu dibagikan ke akun sosmed. di-snapgram-in, di-boomerang-in, di-live-in.
Beragam sih tujuan kita, ada yang bermaksud menginformasikan untuk kepentingan orang banyak, ada yang mau soaialisasi, ada yang maksudnya membantu orang lain, ada yang sekedar pamer, ada juga yang baru belajar cara pakai aplikasi itu, atau ada juga yang ketagihan nyobain tu aplikasi.
Haha, ya gak usah sambil ngelirik awak gitu la kak pas di bagian yang ada kata "ketagihan" itu.
Anyway, terlepas dari tujuan kita mengupload sesuatu di sosmed, baiknya kita pikir-pikir matang-matang sebelum akhirnya kita putuskan untuk di-upload. Kata kunci nya adalah...pantas gak sih konten ini di upload?
Pernah gak terpikir kalau sesuatu yang kita upload itu mengganggu orang lain, atau malah menyakiti orang lain tanpa kita sadari?
Maksudnya kak?
Misal ni ya...Kamu yang biasanya upload tiap hari baik kutipan ataupun tulisanmu tentang indahnya pacaran setelah menikah, terus pas seminggu setelah kamu sah akad nikah, kamu pun mulai lebih rajin upload tentang keindahan pacaran kalian setelah menikah di sosmed, mulai dari yang sehari 3 kali sampai tiap jam sekali.
Mulai dari caption, Kayak ginilah nikmatnya pacaran setelah menikah (pake foto trekking sambil pegangan tangan jalan berdua), atau caption...pacaran dulu ah (pake foto wefie suap-suapan yang ecek-eceknya candid), sampai foto nasi goreng yang telur dadarnya ada saus tomat yang dibentuk love (plus caption...sarapan pagi buatan kekasih halal). Hellooo....Itu akun instagram memang akun kamu, tapi spam feednya itu nampang di timeline gue...dan gue-gue yang lain kali.
Ahaha...Ya Allah..Kakaaaak...sakit perut awak. Pengalaman pribadi banget kayaknya ya :D Kuat-kuatkan hati ya mblo, eh Kak. :D
Insya Allah Kuat :D |
Aha...Insya Allah, kalau yang kayak gini, imun kakak kuat kok. Tapi gimana buat mereka-mereka yang iman eh imunnya gak sekuat kakak? Apa gak mengumpat mereka. Kan kasian dosanya jadi nambah. Atau yang parahnya, bagi yang tak kuat imun dan imannya sekaligus, bisa kalap nenggak whipped cream karena dikiranya itu botol baygon. Kan malu dia gagal bunuh diri.
Trus, pernah gak mikir kalau postingan-postingan di atas tadi itu dilihat sama teman kita (yang kita gak update info tentangnya karena sibuk update tentang diri kita) yang ternyata suaminya baru aja meninggal dan sekarang dia harus jadi single parrent. Coba kita bayang kalau kita yang berada di posisi dia, terus kita ngeliat postingan-postingan kayak gitu, kira-kira perasaan kita gimana?
Waah, iya juga ya kak.
Nah, itu dia. Jadi jangan mentang-mentang ini adalah akun kita, jadi kita bisa suka-suka kita mau ngapain aja. Dunia maya juga tak ubahnya dunia nyata, kita tak hidup sendiri, kita punya tetangga. Bedanya, tetangga kita di dunia nyata tak sebanyak di dunia maya. Jadi ada jaaauh lebih banyak kenyamanan tetangga yang harus kita jaga. Jika belum bisa berbuat baik pada tetangga, paling tidak kita menjadi tetangga yang tidak mengganggu.
Itu tadi masih satu contoh. Masih ada banyak contoh kasus lain seperti, upload umpatan-umpatan di social media saat suhu emosi kita sedang tinggi, caption-caption bullying, foto makanan, foto bayi, korban kecelakaan, korban penganiayaan, bahkan mayat.
Dengan menekan tombol klik, kita bisa jadi telah membunuh mayat itu dua kali. Dengan menekan tombol klik, kita bisa jadi telah membuka jalan kehancuran atas sesuatu yang seharusnya dijaga baik-baik. Dengan menekan tombol klik, kita bisa jadi ikut serta menganiaya seseorang sekali lagi.
Maka sebelum meng-upload sesuatu, pikirkanlah betul-betul, pantaskah konten tersebut kita naikkan di sosial media kita?
Waah, kayaknya awak perlu cek lagi ini postingan awak.
Terus Kak, apalagi tips selanjutnya?
2. Recheck before Sharing (cek dahulu kebenaran suatu informasi sebelum tekan tombol share)
Menurut kamu, kenapa konten hoax di Indonesia tumbuh subur seperti jamur di musim hujan?
Hmm... Kalau menurut awak hoax itu menjamur karena banyak yang ngeshare Kak, jadi viral.
Trus kalau pertanyaannya ... Kenapa banyak yang ngeshare hoax?
Mmm...Kenapa ya... mungkin yang share gak sadar kalau yang dia share itu hoax kali ya, Kak.
Bisa jadi. Sering kali judul-judul yang bombastis itu yang menjadi penarik orang untuk membaca suatu tulisan, lalu fakta-fakta yang diungkap di tulisan tersebut dimanipulasi, ada yang benar-benar berbeda, ada juga yang hanya sebagian yang ditampilkan.
Benar, Kak. Awak masih ingat sama artikel beberapa tahun lalu yang judulnya kurang lebih menyebutkan kalau Rhoma Irama meninggal dunia gitu. Padahal orangnya masih sehat wal'afiat sampai sekarang.
Warga sosmed biasanya sengaja sering dibuat terkejut oleh judul-judul artikel yang wow, supaya artikel tersebut di-klik dan di-share. Makin banyak klik dan share, makan banyaklah uang yang didapat si pencipta hoax. Jahatkan.
Tapi, kalau dipikir-pikir, banyak juga warga sosmed yang ngeshare suatu informasi yang bahkan dia sendiripun gak tau apa yang dia share. Karena lihat judulnya yang buat adrenalinnya naik, langsung di-share ke grup-grup yang dia punya, padahal dia belum baca seluruhnya, malah ada yang masih baca judulnya doang. Dan parahnya lagi hal yang begini ini jadi mata rantai yang tak habis-habis. Di grup selanjutnya, ada aja penghuni grup tersebut yang berkelakuan sama.
Iya kak, miris awak kalau liat yang kayak gini. Mungkin ini juga kali ya makanya disebutkan oleh UNESCO kalau minat baca orang Indonesia di peringkat 2 terakhir dari 61 negara. 0,001%. Kan rendah kali itu kalau dari 1000 orang yang rajin baca cuma 1. Seribu loh kak. SE-RI-BU.
Yah, semoga semakin banyak yang sadar akan pentingnya literasi, karena literasi tak hanya sekedar membaca teks saja, tapi juga konteks.
Segala hal tentang mantan aja di verivikasi lagi, masak info yang mau disebar enggak? |
Supaya lebih sadar diri, kalau mau share-sesuatu, dibaca dulu, trus dicek, benar atau enggaknya info tersebut. Jadi kayak ada remnya. Gak langsung asal pencet tombol share aja.
Aamiin. Lanjut kak.
3. Be a Smart Surfer (Berselancarlah dengan cerdas alias jadilah onliners yang cerdas)
Nah, ini maksudnya opo tho?
Maksudnya, pintar-pintarlah ketika berselancar di dunia maya, karena godaannya buanyak. Yang awalnya berencana online buat nyari tugas kuliah, ee, gak sadar udah 1 jam yang online malah keasikan chatting, trus selesai chatting buka instagram, liat instastory abang itu, abis tu buka line, trus buka facebook, abis tu balik lagi bka instagram, scrol-scrol eh abang itu posting sesuatu, eh, tanpa sadar kok malah udah stalking mantan abang itu pulak. Terus pas tersadar kembali, dan mau kembali ke jalan yang benar, lowbat. :D
Ahaha...kok Awak kali yang ini :D
Selain itu juga pintar-pintarlah mengakses konten di internet. Nih kakak kasih tau lah ya, terutama berhati-hati sama konten pornografi. sekali otak kita terpapar konten pornografi, selamanya memori tersebut tertanam di otak. Takakan lupa. Apa lagi kalau sampai kecanduan.
Karena faktanya, kecanduan pornografi lebih merusak otak dari pada kecandan narkoba. Jika kecanduan narkoba merusak 3 bagian otak, maka kecanduan pornografi merusak 5 bagian otak.
Wew.
Jadi pintar-pintar lah menjaga otakmu ya, adek kakak yang tiada duanya di dunia :D
Hehe...Insya Allah Kak. Ada lagi tips nya kak?
Ada. Ini tips yang terakhir.
4. Be a Smart Internet Costumer
Kan tadi kita udah bahas tentang adab dan budaya di dunia maya, sekarang kita masuk ke teknisnya yang juga tak kalah penting.
Semua-semua tips di atas gak akan bisa diaplikasikan kalau kita enggak punya koneksi internet pastinya kan? Selain jaringan wifi gratisan, pasti sema pengguna smarthone jgapakai yang namanya paket internet alias kota buat nternetan.
Nah, ini di sini kita wajib jadi kostumer yang cerdas. Pastikan paket internet yang kita pakai itu ramah kantong alias gak buat kantong jebol alias murah meriah tapi gak murahan.
Maksudnya?
Siapa sih yang gak mau dapat paket internet yang kuotanya luber-luber sampai bingung mau menghabiskannya dalam waktu satu bulan? Mau dipakai kapan aja bisa, tanpa perlu pakai syarat gentayangan tengah malam. Udah gitu MURAH pula?
Nah, ini yang perlu di cari itu.Soalnya kan Kak, banyak provider yang ngasi kuota banyak sampai luber-luber, murah, tapi ada yang harus gentayangan tengah malam gitu. Ada juga yang gak pakai gentayangan sih tapi pas dipakai, awak mesti naik-naik genteng dulu baru dapat sinyal yang lancar.:D. Nasib pemburu kuota murah ya gini la. Kakak ada rekomendasi?
Wait...kemarin itu dapat info ini dari kawan Kakak. Jadi pas hari Kamis, 19 Oktober 2017, dia ikut seminar #DigitalTransformation yang bertajuk 'Be Ready to Ride The Wave'.
Sumber: sakinahmariz.blogspot.com |
Kata Bapak Romano Bhaktinegara, Head of Dept Non Dig Media, PR & Internal Comm at Indosat Ooredoo, Indosat Ooredoo ingin meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik melalui dunia digital, salah satunya dengan jaringan 4G yang sudah meraih kecepatan download 21,54 Mbps dan kecepatan Upload hingga 9,43 Mbps.
Wew...kencang kali la itu ya 4G nya.
Hu'um. Terus, kata kawan kakak, IM3 Ooredoo ternyata juga memberikan akses Bonus Kuota hingga 1GB dan tarif menelpon yang semurah-murahnya yakni Rp1/detik ke semua operator.
Ooo...Bisa dijadikan referensi ni kayaknya. Kakak ada info lengkapnya? Brosur atau link nya gitu?
Oh, ada. Ini dia. Info lengkapnya bisa dibaca di sini.
Huu...dasar...Maunya untung terus..dan banyak pula itu ya. Ckckck.
Iya la kak...kan kakak bilang tadi "Jadilah konsmen yang cerdas". Ni awak langsng aplikasi lho.:D
Haha...pinter kali ngeles ya. Tapi boleh la. Di zaman digital seperti ini wajib pintar-pintar bersikap supaya tidak terombang-ambing. Kita harus bisa pilah-pilih mana yang sehat untuk jiwa dan raga selama melangsungkan kehidupan di dunia digital. Semoga kita tetap istiqomah untuk meninggalkan hanya jejak-jejak baik saja di dunia cyber. Aamiin.
Insya Allah. Aamiin ya Rabb.
(Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Penulisan Session 2 IM3 Ooredoo)
Tolong royalti nya kk.
ReplyDeleteWa... Bisa dicoba ni
ReplyDelete