11 Tips Menjaga Kesehatan Saat Musim Hujan, Biar Gak Tumbang
Coba tebak sekarang di Aek Loba lagi musim apa? Di bulan Desember ini, Aek Loba memasuki musim maling, tepatnya musim maling bunga. Tetangga kanan-kiriku mulai menemukan beberapa tanamannya hilang. Ada yang dicabut, ada yang dipetik, ada yang dipatahi, ada juga yang diangkut sak pot-potnya. Tanamanku sejauh ini aman-aman saja. Selera dan koleksi pekaranganku sepertinya tak ada yang berharga di mata para sindikat maling bunga sini.
Nah, sebelum musim maling bunga, Aek Loba didahului dengan musim sakit, tepatnya musim demam, flu dan batuk. Memang sejak memasuki bulan berakhiran -ber, frekuensi turun hujan mulai sering di sini. Walaupun air sumur tetap saja tak naik-naik. Musim hujan tiba, musim sakit pun menyusul. Puncaknya pada akhir November kemarin. Puskesmas pasti ramai tiap hari. Praktik dokter, bidan dan klinik bisa dipastikan lebih besar pemasukan hariannya. Banyak warga sini yang bertumbangan. Tak ketinggalan kami serumah bergantian.
Awalnya si bapak bersin-bersin hingga meler. 2 hari kemudian aku ketularan. Mulai bersin dan terasa seret di tenggorokan. Besoknya ingusan dan batuk-batuk. Terakhir emakku pun ikut tumbang. Si Iqbal udah duluan dari jauh-jauh hari. Wajar sih karena tiap malam selalu keluar malam, lalu pulang lewat dini hari, semenjak dilantik jadi PPK (Panitian Pemilihan Kecamatan) Aek Kuasan. Apalagi ketika mendekati jadwal pilkada, pergi pagi pulang pagi, ganti baju sebentar lalu pergi lagi😌. Jadi ketika orang-orang baru mulai tumbang, dia sudah selesai.
Di rumah kami, kalau dari segi daya tahan tubuh dan daya tahan banting, emakku yang paling tinggi peringkatnya. Namun November kemarin akhirnya tumbang juga. Sejak November, cuaca di Aek Loba memang sedang galau-galaunya. Tiap malam hujan disertai angin kencang. Tiap subuh hingga pagi hujan, siang panas, tiba sore hujan. Puncaknya di 25-29 November. Sampai-sampai berita di TV untuk wilayah Sumatera Utara selalu mengabarkan banjir di sana-sini, longsor dan banjir lagi. Hingga kini.
Nah, di tanggal 25 November, emakku sejak pagi mulai mengulum-ngulum jahe, gatal tenggorokannya. Yang luar biasanya, tanggal 26 November malam tiba-tiba minta dipanggilkan tukang kusuk. Rupanya paginya dia jatuh di kamar mandi, tapi gak bilang, dan memang gak niat kusuk karena dirasanya gak kenapa-kenapa. Pas malam baru terasanya sakit, barulah minta panggilkan tukang kusuk. Padahal sudah teredukasi kalilah perihal: “Kalau kita jatuh, lekas-lekaslah dikusuk, jangan dilama-lamakan walaupun gak terasa sakit badannya, apalagi udah tua. Sadar dirilah kalau badan udah gak muda lagi.” Tapi pas mengalami sendiri kok ya tetap aja merengkel.
Sehabis kusuk malam itu, emakku pun mulai bersin-bersin, tenggorokan makin gatal dan batuk-batuk. 27 November, matahari tak keluar disertai angin kencang seharian. Dingin. Pulang angon, emakku pun berobat ke bidan desa, gak enak dirasanya badannya. Hingga besok paginya tak belanja ke pajak. Libur jualan ceritanya, disuruh istirahat. Lagi pun sejak subuh hujan sampai siang. Jadi kalau si emak tumbang, wajar. Tiap hari, pagi kena hujan, sore kena hujan, terus di rumah masih ada yang menyebar virus, plus badan tak lagi muda.
Yang muda saja banyak yang tumbang karena cuaca. Beginilah rupanya yang dimaksud dengan istilah "under the weather", kalau versi bahasa Medan diterjemahkan ke bahasa inggris menjadi 'not delicious body'🤣.
Yang dijaga baik-baik pun kondisi badannya bisa terpengaruh oleh cuaca apalagi yang sistem jaga imun badannya pakai slogan YOLO, You Only Live Once, yang diterjemahkan ususnya menjadi selagi sehat embat aja semuanya. Jangan ya, jangan (sering-sering) zalim sama badan sendiri.
Tips Cara Menjaga Kesehatan Saat Musim Hujan
Berikut 11 tips Cara Menjaga Kesehatan Saat Musim Hujan yang kurangkum dari pengalaman hidup bertetangga, sari pati dari dunia maya, serta kearifan lokal di drama Cina.
1. Budayakan minum air hangat
Pernah gak setelah bersin-bersin lalu minum air hangat? Rasanya tenggorokan lebih enakan ya kan. Selain menghidrasi, air hangat juga melancarkan sirkulasi darah dan metabolisme sehingga membantu proses detoksifikasi tubuh. Tapi bukan berarti racunnya keluar lewat keringat yang dikeluarkan tubuh ya. Bukan. Mengeluarkan racun tubuh adalah urusan kerja hati dan ginjal.
2. Banyak konsumsi buah dan sayur
Vitamin, serat, dan antioksidan alami banyak terkandung dalam buah dan sayur. Ini yang dibutuhkan tubuh untuk menguatkan sistem imun. Di sebuah dracin berjudul Children's Hospital Pediatrician, kuingat sebuah adegan ketika di ruang konsultasi, seorang ibu yang meminta dokter meresepkan obat yang paling paten untuk balitanya sedang sakit (tak peduli berapapun harganya) biar lekas sembuh. Eh, sang dokternya hanya bilang, gak perlu dikasi obat, pulang aja sana, banyak-banyak minum air hangat serta banyak makan buah dan sayur. Udah gitu aja.
3. Perhatikan pola makan
Hujan-hujan paling enak makan mi instan berkuah kental ekstra pedas, ditambah gorengan hangat dicocol saus. Ada yang tak setuju? Rakus sedikit-sedikit bolehlah tapi jangan sedikit-sedikit rakus. Enak di lidah tak enak di lambung, di usus sengsara. Apalagi kalau memang udah teruk kian batuknya, makanlah itu gorengan tiap hari. Pande-pandelah ya.
4. Jaga kebersihan rumah dan pekarangan
Sebisa mungkin hindari kebiasaan yang berpotensi membuat sarang nyamuk, seperti tumpukan atau gantungan baju-baju kotor di sana sini, genangan air di pekarangan, selokan yang tak mengalir, atau tanaman/ pepohonan yang terlalu rimbun sehingga tak lolos sinar matahari. Di musim hujan, kita harus lebih rajin melakukan inspeksi dan bersih-bersih dibanding ketika bukan musim hujan.
5. Sedia payung sebelum hujan
Sudah tahu musim hujan, jangan lupa periksa bagasi sebelum berangkat ke mana-mana, mantel sudah masuk belum? Yang angkoters, payung sudah dibawa gak ya? Jaketnya jangan lupa. Jangan sampai pulang-pulang masuk angin.
6. Istirahat cukup
Istirahat tak hanya tubuh saja, mata juga, otak juga. Jenis istirahat tiap orang pasti berbeda-beda. Ada yang istirahatnya tidur, ada yang istirahatnya main game, ada yang istirahatnya nonton drakor, ada yang istirahatnya menghayal, ada juga yang butuh istirahat dari menghayal. Tapi yang jelas tubuh tetap butuh tidur. Normalnya tubuh butuh tidur 7-8 jam. Walaupun banyak juga yang karena terlalu lelah malah tak bisa tidur. Dan yang paling melelahkan adalah yang terlalu lelah sampai tak bisa tidur ini mencoba untuk tidur sampai lelah karena tak bisa-bisa. Kalau sudah begini agaknya kita butuh instrospeksi diri. Mungkin kita telah (terlalu) zalim pada diri sendiri.
7. Budayakan cuci tangan pakai sabun
Bagian yang ini seharusnya kita sudah pintar lah ya semenjak pandemi Covid-19 menyerang. Jangan layas mentang-mentang sudah vaksin.
8. Hindari sumber virus dan pakai masker
Kalau sudah tahu lagi banyak yang sakit, perilaku kita ya jangan sok-sok menantang "Hei virus, aku di sini, datanglah kalau berani". Pakailah masker. (biar glowing 🤣)
9. Jangan mager
Sebenarnya bermaksud mau buat rutin berolahaga, tapi yang nulis jarang olahraga. Kalau bisa sih gerak olah tubuhnya rutin. Jalan pagi keliling komplek sehabis subuh misanya (jangan lupa pemanasan biar gak terkejut urat-uratnya). Jangan hanya jempolnya saja yang diolahragakan sambil rebahan menatap layar. Olahraga ya. Dan raga gak hanya jempol.
10. Jaga pola pikir
Jangan biasakan overthinking. Jangan suka menakuti diri sendiri. Capek. Mending nonton film horor. Meski melelahkan tapi setidaknya energi tersalurkan. Sedangkan overthinking akan menumpukkan energi negatif menjadi bukit. Kita perlu lekas-lekas sadar dan 'memaksa diri' untuk bisa mensyukuri apa yang kita miliki dan yang tidak kita miliki. Supaya kita tak lama-lama bersedih dan segera kembali waras. Sejak muda overthinking, belum tua psikosomatis.
11. Konsumsi multivitamin dan jamu bila perlu
Berusaha ekstra untuk menjaga kesehatan di musim hujan tentu tak ada salahnya. Apalagi bagi kita yang punya segudang aktifitas dan mobilitas tinggi tiap hari. Selain butuh asupan energi dan gizi cukup, tambahan vitamin untuk menjaga stamina dan daya tahan tubuh juga bisa dijadikan opsi saat diperlukan. Ada yang memilih madu, multivitamin, bahkan herbal berbentuk jamu kemasan yang praktis. Seperti jamu SIDO MUNCUL ini. Mau minum jamu tak perlu menunggu-nunggu tukang jamu lewat, tak perlu merasakan sensasi keribetan masak jamu sendiri. Semudah menikmati kopi instan, hanya butuh gelas, sendok dan air panas. Dah jadi tinggal minum.
Nah, itu tadi 11 tips cara menjaga kesehatan saat musim hujan tiba supaya gak tumbang karena perubahan cuaca yang kurang bersahabat. Kamu punya tips ampuh lain dari kearifan lokal dunia pertetangganmu? Bolehlah bagikan ke sini biar makin berfaedah.
Musim maling bunga, merengkel, layas, pake masker biar glowing, hahaha.. banyak sekali perbendaharaan kata yang kusukai. Seperti dengar kak Tiwi merepet cantik, hahah. Tetapi betul lho kak, di akhir musim penghujan guju mmg badan terasa ringkihhh kali. Kesenggol dikit ambruk. Adib aja sempat opname Krn demam dan batuk yg gak bs keluarin dahak jd sesak. Kalau flu kayaknya sehari-hari langganan, mmg jamu lebih baik dari pada obat. Mending minum jamu deh dripada minum obat, karena mencegah lebih baik daripada mengobati
ReplyDeleteSelamat ini kk tahu cuma ada 4 musim, ternyata sekarang musim tambah lagi yaitu musim maling bunga 😂. Dari sekian tips menjaga kesehatan saat musim hujan ini, Istirahat cukup ini masih belum bisa, Tiwi. Apalagi kalau sedang nonton Drakor dan dracin, pasti begadang. 😂
ReplyDelete