Showing posts with label lifestyle. Show all posts

7 Rekomendasi Film Seru dengan Plot Anti-mainstream

Kamu tim nonton film atau nonton serial drama? Hollywood atau Asia? Kalau aku sih tergantung mood dan kualitas tontonannya. 5 tahun terakhir entah kenapa jadi jarang nonton film dan serial barat. Padahal sejak SD hampir semua film yang kutonton pasti yang bahasa bawaannya adalah bahasa Inggris. Kalau pun ada yang bukan bahasa Inggris, hanya film Anime, live action, dan film Cina yang rata-rata pemain utamanya adalah Jackie Chan.

Riwayat dan selera tontonanku sejak dulu memang bisa dibilang tak jauh berubah. Tetap pilih-pilih genre, pemain, dan plot. Genre tontonanku wajib perpaduan aksi, komedi romantis, historical, fantasi, detektif, misteri, thriller, dan wajib minus horor.

Bedanya kini semakin pemilih dari segi kualitas cerita dan juga produksi siapa. Meski hobi nonton, wajib sadar buy cut ya kan. Barbie, Disney, Marvel, adalah logo yang ide cerita dan eksekusi tontonannya tak pernah gagal memikatku. But, I finally have to kiss a good bye. Dadah Gen-0-C-Da.

Aku yang dulu pecinta berat film dan serial jenis superhero-nya Hollywood, (sampai merasa tak mungkin bisa hidup tanpa genre ini), eh ternyata bisa juga lama-lama makin luntur rasa cintanya. Bukan karena buy cut nih ya, tapi memang karena kami makin lama makin berbeda pandangan hidup. Seeeh.

Entah sejak tahun berapa, ada sisipan-sisipan halus cuci otak LGBT dalam ceritanya. Makin lama kok makin hampir di tiap serial drama TV-nya ada, dan makin bertambah season-nya, makin menjadi saja. Padahal di season 1 dan 2 aku sangat suka dengan alur ceritanya. Sebut saja Marvel's Agent of Shield, Person of Interest, Lie to Me, CSI, dan Stitchers. Sejak itu aku jadi malas mau nonton western lagi. Barulah kemudian mulai muncul perihal LGBT. Dan aku pun beralih kembali ke jalur Asia. 😌

Tapi kini pun di jalur Asia, ramai juga sisipan LGBTQ+ nya. Gak sisipan cuci otak lagi pun, memang itulah genre dan ide utama ceritanya. Di drama Jepang yang paling banyak. Ah sedih rasanya. Should I say good bye to J-drama as well? 🥲.

Belum lagi minatku pada genre yang hanya komedi romantis saja sekarang agak berkurang (walaupun rating-nya tinggi), kecuali ada tambahan misteri dan thriller-nya. Kini mau nonton film dan drama yang sesuai standarku makin susah saja ditemukan.

7 Rekomendasi Film Seru dengan Plot Anti-mainstream

Infografis movie recommendation berjudul 7 film dengan plot anti-mainstream

Nah, berikut adalah 7 rekomendasi film favoritku yang tentu saja lolos filter dengan plot anti-mainstream. Ini adalah sederatan film yang setelah kuunduh dan kutonton lalu sayang untuk dihapus, dan sudah entah berapa kali ulang ditonton, dan masih saja pingin nonton lagi. No need to worry. It's spoiler free. 😁

1. Vantage Point (2008)

Pertama kali ketemu film ini di TV. Merasa wah dengan plotnya. Bergenre aksi, drama dan thriller, film ini menceritakan tentang upaya pembunuhan presiden Amerika yang diceritakan dari berbagai perspektif. Sebuah kejadian 9 menit  yang disajikan dari beberapa sudut pandang. Keren lah.

2. Law Abiding Citizen (2009)

Film ini menceritakan tentang seni balas dendam seorang warga negara kepada seluruh sistem di negaranya karena ia tak merasa mendapatkan keadilan atas hukuman yang dijatuhkan pada pembunuh anak dan istrinya. Meskipun kita tahu kalau menghakimi sendiri bukan hal yang benar, tapi film ini bakal membuat penontonnya merasa 'You do the right thing, Bro'🙃. Saking palaknya sama para pejabat ini. Film bergenre aksi, kejahaatan, drama dan thriller ini plotnya apik banget lah.

3. World War Z (2013)

Diperankan oleh Brad Pitt, film bergenre thriller, zombi, dan fiksi ilmiah ini bagiku cukup menegangkan, tapi di otakku ini bukan film horor. Menceritakan tentang mantan pegawai PBB yang berlomba dengan waktu dalam mencari obat penawar dari pandemi zombi yan mengancam keberlangsungan hidup manusia.

Dulu pas nonton ini aku lagi suka baca novel dan buku-buku tentang 'konspirasi'. Jadi kesan yang teringat setelah nonton ini, otakku seperti mengubungkan kalau isi film ini ada sisipan cuci otak tentang 'perlunya vaksin tertentu' di tengah berlangsungnya genosida jenis bionuklir. Sejenis program pengurangan manusia kaum tertentu. Kalau gak mau musnah maka kamu harus ikut vaksin. Wkkk...

4. The Warriors Gate (2016)

"Worrying is not gonna change anything. Just live in the moment". Sebuah kutipan favoritku dari film bergenre aksi, petualangan, komedi, dan fantasi ini. Bercerita tentang petualangan seorang remaja SMA,  Jack Bronson (diperankan Uriah Shelton), yang secara ajaib masuk ke portal Cina zaman kuno gara-gara hadiah yang dikasi kawannya. Dunia yang ia masuki mirip dengan cerita dalam game yang baru dimainkannya. Di sana dia jadi punya kemampuan kungfu hasil dari keahlian main game-ya. Jack bekerja sama dengan kepala pengawal kerajaan (yang diperankan oleh Mark Zhao, salah satu aktor Cina favoritku😁) untuk menyelamatkan Putri Mahkota (diperankan oleh Ni Ni) dari faksi kejahatan. Mereka pun diburu sampai kembali ke dunia moderen. Selain cerita, hal yang kusuka adalah paduan humor cerdas dalam gaya bahasanya. It's really my cup of tea.

5. Vanguard (2020)

Film ini termasuk film yang lama kutunggu-tunggu karena selain ceritanya dan filmnya Jackie Chan, waktu itu aku lagi suka-sukanya dengan para pemeran utamanya. Ada Yang Yang dan Yang Xu Rouhan. Film bergenre aksi, petualangan, kejahatan, dan thriller ini ya memang tipikal filmnya Jackie Chan lah, dan memang selalu nyambung dialog humornya ke aku😌.

6. Yaksha: Ruthless Operation (2022)

Film ini kutonton karena waktu itu lagi suka sama salah satu pemainnya pendukungnya, Park Jin Young. Tapi malah akhirnya kubetah nonton karena plotnya. Film bergenre aksi, thriller, kejahatan, ini ada sedikit rasa mata-mata di film Mission Impossible gitu lah. Film pertarungan tim mata-mata negeri ginseng. Begitu kurang lebih inti ceritanya.

7. As Long as We Both Shall Live (2023)

Menemukan film ini di tengah susahnya menemukan tontonan bagus di dunia perjepangan rasanya bahagia sekali. Awalnya tak berharap banyak ketika mengunduh film ini, eh tapi 2 menit pertama nonton, aku langsung punya rasa "kayaknya ini filmnya bakal keren" Dan ternyata bangeeet.

Film ini merupakan live action dari novel yang diadaptasi jadi manga berjudul Watashi no Shiawase na Kekkon (My Happy Marriage), kemudian dijadikan anime berjudul serupa. Biasanya live action dibuat karena manga/novel dan animenya bagus, tapi ketika dijadikan live action hasilnya hmm... Begitulah. Nah yang ini pengecualian. Jadi setelah nonton ini aku  nonton versi animenya. Keduanya sama-sama bagus, tapi aku jauh lebih suka live action-nya. Selain plotnya, efek CGI di filmnya ini keren syekalle menurutku.

Ceritanya berlatar Jepang versi fantasi abad ke-19,  di mana Miyo Saimuro, gadis keluarga bangsawan yang hidupnya kurang beruntung karena sejak lahir tak memiliki kekuatan supranatural seperti ibunya,  kekuatan langka yang digunakan untuk melindungi umat manusia dari kekuatan jahat. Setelah ibunya meninggal di usianya 3 tahun, ayahnya menikah lagi dan memiliki seorang anak perempuan. Miyo pun diperlakukan layaknya pembantu di rumahnya sendiri oleh ibu tiri, adik bahkan ayahnya. Ia lalu di kirim ke rumah tunangannya, Kiyoka, seorang komandan batalion yang didikenal menakutkan, kejam, dan berdarah dingin. Tapi ternyata, Kiyoka itu... (kayaknya INFJ 😄)


Btw, kalau aku lebih suka nonton yang udah diunduh kian dibanding nonton streaming sih. Soalnya gak mau diganggu sama iklan😁. Tapi ya gitu, wajib punya memori agak luas. Tapi kalau kamu tim nonton streaming, kamu pasti suka dengan info promo bonus voucher Streaming di Brimo selama BRImo FSTVL, program apresiasi dari BRI untuk para nasabah pengguna aplikasi mobile banking BRImo, yang berlangsung sejak 1 Oktober 2024 sampai 31 Maret 2025.
Brimo fstvl


Untuk Promo top up voucher game dan streaming, Cashback Sampai 50℅ dengan maksimal 10 ribu Rupiah ini berlaku 8 Maret 2024 - 21 April 2024 ya. Hanya berlaku untuk 250 transaksi pertama kuota mingguan selama periode program. Cashbacknya akan dikirim langsung ke nomor rekening BRImo yang digunakan bertransaksi. Kalau belum punya ya monggo download dulu aplikasi BRImo-nya. Untuk voucher streaming-nya bisa digunakan di YouTube Premium, Viu, Spotify, Video, WeTV, dan Mola.

Selama periode BRImo FSTIVL, tiap transaksi bakal di BRImo diapresiasi dengan 1 poin. Kalau poinnya banyak ya banyak juga peluang dapat hadiah di BRImo FSTVL yang bertabur 100.000 hadiah langsung. Ada undiannya juga: BMW 520i M Sport, Hyundai Creta Alpha, dan Vespa Primavera. Lalu tiap pekan ada hadiah juga di Friday Deals. Jadi biar poinnya makin ramai, sering-seringlah nabung dan transaksi di BRImo. Kan lumayan, niatnya beli voucher streaming biar dapat cashback, eh malah dapat BMW.

Nah itu tadi 7 rekomendasi film dengan plot seru versiku. Kamu udah pernah nonton yang mana?


#BRImo
#BRImoMudahSerbaBisa
#BRImoFSTVL
#BerlimpahHadiah

Cara Mendapatkan Poin Telkomsel Tanpa Isi Pulsa

Dapat poin Telkomsel tanpa isi pulsa, memangnya bisa? Bisa lah

Paling tidak sudah 2 tahun, hampir berturut-turut tiap bulan, Telkomsel lumayan konsisten sedekah kuota gratis tiap bulan ke para pelanggannya. Tak lain dan tak bukan program Kuota Hepi yang beberapa bulan belakangan jumlahnya 24 GB, berlaku 24 jam sejak diklaim. Tentu saja sedekahnya pakai S&K, yang mana ketentuannya berevolusi sepanjang masa.

Sampai November lalu, kuota gratis yang biasanya hadir di tengah bulan ini mewajibkan para pengguna untuk menukarnya dengan seribu Rupiah dan 10 poin Telkomsel, dan juga harus sedang dalam keadaan aktif paket super serunya. Di awal-awal dulu cuma 1 Rupiah, lalu bertambah 'nol' nya jadi 10, 100, hingga kini 1000. Naik-naik ke puncak gunung, tinggi, tinggi sekali. 

Tapi tahu gak sih, meskipun kita lagi gak punya paket aktif apapun atau bahkan sedang dalam masa tenggang sekalipun, ternyata tetap bisa klaim kuota gratis nya kok. Asalkan pulsa cukup dan punya 10 poin Telkomsel. Cobak lah.

(Semoga gak ada pegawai Telkomsel berjiwa OCD atau oknum usil yang baca tulisan ini dalam rangka merevolusi sistem yang tak sesuai dengan S&K penukaran kuota gratis ini ya🙃.) 

Sebagai pengguna layanan Telkomsel yang katanya main lama makin mahal, tapi kok ya tetap saja setia menggunakan sampai 2 kartu, daku mau membagikan tips dari pengalaman my love and hate relationship with Telkomsel, tepatnya bagian sukanya. Bagian dukanya nanti kita ulaskan. 

Punya 2 kartu tarif sultan ini tak lantas berarti horangkaya loh ya. Isi pulsa pun kalau lagi ada paket murah atau promo aja. Ganti-gantian sama yang satu lagi. Kalau lagi tak ada promo kita pakai paket yang paling manusiawi. But you know what, kedua kartuku poinnya lebih 50an loh ya. Padahal jarang isi pulsa. Kok bisa? 

Nah, sering kali ketika membagikan info kuota gratis di sirkel pertemanan, selain dikasi terima kasih juga dikasi curhatan "Poin Awak enggak cukup, Kak" (pakai emot 🤣 kadang). Kalau kita kasi solusi dengan 'isi pulsa supaya poin bertambah' ya namanya gak ngasi info gratis itu mah, lebih kayak ngasi jeratan🙂.

Cara Mendapatkan Poin Telkomsel Gratis Tiap Bulan


1. Check-in di Stamp Berhadiah

Jadi Gaes, ada kok cara nambah poin Telkomsel tiap bulan gratis tanpa perlu isi pulsa. Cuma perlu kuota aja. Caranya dengan rajin-rajin check-in di aplikasi MyTelkomsel di bagian program Stamp Berhadiah. Dulu namanya Daily Check-In.
Infografis Stamp Berhadiah Telkomsel

Jika kita lakukan tiap hari selama 1 bulan paling tidak 15 poin sudah di tangan. Jadi tanpa isi pulsa pun udah bisa lah kita dapat kuota gratis 24 GB tiap bulan. Lumayan kan ya. 

2. Check-in dan selesaikan misi di Jelajah Nusantara

Walaupun besaran dan jenis hadiahnya sama dengan Stamp Berhadiah, di sini hadiahnya lebih lama durasinya untuk bisa diklaim. Butuh usaha lebih lah di Jelajah Nusantara ini. Bergantung pada kerajinan dan keroyalan kita dalam bertransaksi di aplikasi ini juga. Makin rajin dan makin royal, ya makin lekas juga hadiahnya bisa diklaim. 
Infografis Jelajah Nusantara Telkomsel

Dah, bisa lah mulai dimanfaatkan trik-trik gratis itu untuk tabungan persiapan masa depan; persiapan klaim kuota gratis bulan depan. Dari pada cuma buat ngejar kekurangan 5 poin lagi jadi harus ngisi pulsa 50k ya kan? Masih mending kalau memang budget kantong sedang mau dan mampu isi pulsa, kalau spesial untuk ngejar kuota gratis yang cuma berlaku sehari semalam itu? It's not worth it. 

Nah, sejauh ini aku tahunya selain isi pulsa lewat aplikasi MyTelkomsel, cara lain untuk menambah poin adalah dengan check-in di Stamp Berhadiah dan menyelesaikan misi di Jelajah Nusantara ini aja sih. Atau kamu yang juga veteran pengguna kartu sultan ini tahu cara lainnya? 😁 Bolehlah bagi-bagi. 



Perbedaan MC, Moderator, Protokol, dan Pembawa Acara

Apakah pembawa acara, moderator, protokol dan MC itu sama?
Stick figure sedang mengangkat tangan kiri, dengan standing mic, disertai judul artikel blog pertiwisoraya.com

Artikel sebelumnya tentang Perbedaan Host, Presenter dan MC ditulis berdasarkan cuplikan wawancara Sonny Tulung di Net TV. Nah, kali ini aku mengulik berdasarkan KBBI, kompas.com, pakarkomunikasi.com, dan rctiplus.com tentang apa sih perbedaan MC, Moderator, Protokol dan Pembawa Acara. 

Cerita Alergi, Obat Absurd Tapi Ampuh

"Selain berkonsultasi pada dokter, cara paling ampuh untuk mengobati kutu air membandel adalah dengan bertanya pada para veteran 'survival' kutu air." Kata siapa? Kataku.


Sebagai salah satu penyumbang populasi pemilik kulit sensitif dan pengidap hay fever alias rhinitis alergi, hidupku tak jauh-jauh dari masalah kulit sensitif, pilah-pilih seabrek produk perawatan kulit yang susaaah banget cocoknya, dan juga indera penciuman yang terbilang cukup unik.

Hay fever atau rhinitis alergi adalah peradangan yang terjadi di rongga hidung akibat reaksi alergi. Gejalanya dapat berupa bersin-bersin, hidung gatal atau tersumbat, ruam di kulit, mata merah dan berair, sakit tenggorokan maupun tenggorokan gatal dan batuk. 

Walau kondisi kulitku tak separah teman-teman penderita dermatitis atopik, mau tak mau ya harus punya keterbatasan pada pilihan makanan, sabun dan detergen, parfum, juga toleransi zat alergen di udara seperti debu, asap segala jenis pembakaran, bau coro dan tikus, bau bangkai, serta beberapa aroma parfum menyengat yang ketika terhirup langsung mengakibatkanku bersin-bersin.
Seorang wanita sedang meniup bunga dandelion


Apakah alergi menular? 

Alergi tidak menular. Gejala bersin-bersin, ruam pada kulit, biduran, bahkan bisa sesak nafas jika parah hingga syok anaflaksis yang disebabkan oleh alergi musiman atau rhinitis alergi tidak menyebar dari orang ke orang. Begitu pula seperti eksim pada tubuh terutama pada tangan dan kaki pengidap dermatitis atopik. Maka dari itu, kita tidak perlu khawatir tertular berada dekat-dekat penderitanya. Berbeda halnya jika gejala bersin-bersinnya karena flu atau sesak nafasnya karena COVID dan ruam atau eksimnya karena cacar. Lain ceritanya.

Alergi bersifat genetik 

Alergi memang tidak menular dari individu satu ke individu lainnya, tapi diwariskan dari orang tua ke generasi selanjutnya, alias turunan. Bisa jadi anaknya memiliki kondisi yang sama seperti orang tuanya, atau memiliki kondisi berbeda. Namun yang jelas jika salah satu orang tuanya memiliki riwayat alergi, potensi anaknya berisiko alergi lebih tinggi lagi.

Selain genetik, para ahli berpendapat bahwa munculnya penyakit alergi juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti kebersihan lingkungan, kualitas udara di lingkungan tempat tinggal (termasuk paparan asap rokok), riwayat infeksi, pola makan, stres, dan perubahan hormon. 

Jadi, alergi tidak semata-mata ditentukan oleh faktor keturunan. Seorang anak bisa saja mengalami alergi meski orang tuanya tidak memiliki riwayat alergi, begitu pun sebaliknya.

Setuju sekali denan pendapat para ahli ini. Aku sendiri awalnya malah mengira tak punya alergi. Ketika masih kecil, aku bisa makan apa saja tanpa efek gatal-gatal. Main keceh (genangan air di jalanan atau di mana sajalah ketika musim hujan tiba) dan main parit aman-aman saja, (Kalau mandi parit gak pernah sih). Berbeda dengan emakku yg waktu itu menghindari konsumsi ikan kembung dan udang.

Nah, tepat setelah sembuh dari sakit cacar air di kelas 1 SMP,  aku merasa tak bisa lagi mandi hujan. Habis mandi hujan pasti kegatalan, terutama di area bekas luka cacar. Bahkan kena airnya juga terasa gatal. Walau tak sampai ruam-ruam. (Agaknya sejak itu makanya ketika SMA di tasku selalu ada payung lipat). Lalu beberapa tahun setelah tamat kuliah baru kusadari ternyata mandi hujan tak lagi membuatku kegatalan. Entah kapan hilangnya.

Gejala alergi selanjutnya muncul di masa semester 5 bangku kuliah, tepatnya setelah pindah kos ke Tuasan. Kudapati air sumurnya kurang bersahabat dengan kulitku. Tiap habis mandi pasti timbul ruam. Lalu makin lama gejalanya bertambah. Jika malam tiba, tangan terasa gatal. Awalnya kadang-kadang, lalu bertambah frekuensinya sampai tiap malam. Pernah juga beberapa waktu terasa panas, memerah dan tegang karena agak bengkak hingga ke jari-jari tangan. Sehingga sulit untuk ditekukkan. Gataal sekali.
Seorang wanita sedang menggaruk punggung tangannya yang memerah ruam dan gatal


Tapi di pagi hari kembali lagi seperti semula. Gatalnya juga hilang. Yang tinggal seperti bintik-bintik berair seperti bekas digigit semut (kalau bahasa Aek Lobanya disebut 'kuman'), letaknya di telapak tangan bagian samping, sejajar dengan kelingking hingga batas pergelangan. Tapi gak bisa ditindas atau dipecahkan. Kalau bekas gigitan semut kan bisa dipecahkan ya. Nah ini tak bisa. Seperti tebal kulitnya. Aku pun heran. 

Gejalanya akan semakin berat ketika aku makan di luaran alias mengandung MSG, ayam bodo-bodo (meminjam kata si Teta), dan kudapan yang tinggi kandungan gulanya. Padahal itu tipe camilan favoritku masa itu).
 
Nah kecurigaanku pada air sumur ini benar adanya. Pasalnya ketika beberapa tahun kemudian kosan kami diinstalasi PDAM, eh ku tak lagi mengalami ruam sehabis mandi, dan berangsur-angsur tanganku juga tak lagi mengalami gejala demikian. Dan kuman-kumannya pun hilang. 

Di masa-masa itu sabun pun gonta-ganti. Pakai segala varian Detol tak mempan. Sabun batang yang katanya solusi untuk kulit bermasalah, di kulitku malah membuat gak nyaman. Hingga akhirnya yang paling minimal efek alerginya adalah sabun sereh atau serai dari Herboris. Bertahun-tahun kemudian ku tak pernah ganti sabun lagi sampai setahun setelah balik kampung, yaitu ketika stok sabunku habis. Lalu pelan-pelan berganti kembali ke 'sabun rakyat'. 

Awal kembali kena air sumur di rumah pun, kulitku kembali ruam-ruam setelah mandi. Aneh kan ya, bisa-bisanya alergi sama air sumur sendiri. Dulu-dulu kok enggak? Apa mungkin air sumur yang jernihnya luar biasa ini juga tercemar alergen? Hmm... Bisa jadi. 

Sukurnya, lama-lama terbiasa di kulit. Ketika berganti ke sabun segala merek pun, kulit masih bisa menoleransi. Nah, barulah sebulan bulan belakangan ini, kalau habis mandi muncul lagi ruam-ruam. Dan 'Kuman' itu juga sepertinya ada muncul satu dua lalu hilang. Sejauh ini tak ada rasa gatal di tangan kala malam. 

Sampai detik ini ku masih mengira-ngira apa penyebab gejala alergi dulu kala ini muncul kembali. 
Serangga atau kutu berwarna merah dan hitam bersandingan dengan tetesan air di atas daun hijau


Alergi dan Kutu Air

Menurut hasil pengamatanku, orang-orang yang memiliki riwayat alergi, lebih rentan terkena kutu air dan juga lebih susah sembuhnya dibandingkan orang yang tak punya gangguan alergi. Emakku contohnya.

Dari ceritanya, setelah menikah, barulah muncul gejala alergi yang makin lama makin parah. Gatal-gatal pada bagian kaki dan tangan. Terutama pada telapak dan sela-sela jari. Awalnya seperti terkena kutu air, lalu lama-lama kulitnya pecah-pecah dan pedihnya bukan main. Tidak cocok dengan sabun cuci? (Padahal sebelum menikah ya nyuci pakai sabun itu juga).

Semua jenis sabun dan detergen sudah dicoba bergantian. Segala obat dan salep dari mantri, bidan, dan  dokter sudah dicoba, beragam obat alternatif baik dari resep di buku-buku pengobatan tradisional maupun kearifan lokal dari orang-orang terdahulu pun sudah dijajal. Entah sudah berapa jenis spesies tokek bakar pun yang ditenggak emakku. Tak sembuh juga.

Akhirnya ya pandai-pandai meminimalisasi kontak dengan air dan sabun sebisanya, dan memakai produk yang paling minim dampaknya. Hingga kini. Meskipun kini kondisinya tak separah dulu. Resistensinya bertambah sepertinya ya.

Mungkin ini yang dimaksud dengan alergi bisa diturunkan tingkat keparahannya dengan memaparkan zat alergen pada penderita dengan dosis yang main lama makin dinaikkan. Sehingga resistensi terhadap zat alergen juga bertambah. Dan tadaaa... Lama-lama jadi tak alergi lagi terhadap alergen tersebut. 


Jadi kalau ada pertanyaan apakah alergi bisa disembuhkan? 

Jawabannya tidak. Alergi tidak bisa sembuh, tapi bisa diobati dan diringankan gejala dan tingkat keparahannya.

Lalu apakah penyakit kutu air bisa sembuh? 

Oh tentu bisa. Kutu air disebabkan oleh infeksi jamur dari kelompok dermatophytes, jamur yang sama penyebab kurap. Dan penyakit ini menular. 
Kaki kiri yang jari kelingkingnya dipegang oleh sebuah tangan menunjukkan selah jari kelingking terkena kutu air


Rekomendasi obat manjur untuk kutu air

Berikut adalah beberapa salep dan obat yang cukup ampuh untuk mengobati kutu air membandel versi emakku: 

1. Salep Pi Kang Shuang

Walau salap jadul ini sempat habis beberapa tabung juga, tetap saja mencari yang lebih ampuh. Beberpa tahun kemudian ketika menemukan khasiat minyak karo, salep ini ditinggalkan emakku.

2. Minyak Karo

Awalnya minyak karo ini memberikan hasil lumayan. Kulit yang terbuka mengering, dan gatal juga hilang. Namun lama-lama seperti tidak mempan lagi, bahkan malah membuat tambah lembab dan gatal. Akhirnya minyak karo pun ditinggalkan dan kembali ke phi kang suang, sampai kukenalkan dengan opsi no. 3.

3. Ketoconazole Cream

Sejauh ini salep beraroma harum ini adalah yg paling setia digunakan emakku karena cocok di kulit dan efeknya juga cukup ampuh, sampai ketemu opsi no. 4.

4. Autan varian merah muda

Ya, kamu gak salah baca. Memang AUTAN, lotion anti nyamuk yang itu yang ku maksud. Info ini didapat dari tetangga. Nah, sang tetangga dikasi tahu anaknya yang punya keahlian di bidang. pengobatan alternatif. Kata anaknya "Wajib yang pink ya, varian lain gak bisa". Emakku pernah coba merek Soffell yang pink, karena gak nemu si Autan pink, dan memang tak mempan. Nah, ini sekali dicoba, besok paginya kulit yg terkelupas dan pecah-pecah itu langsung kering dan tertutup, gatalnya hilang dan ruamnya perlahan berkurang. Segitu ampuhnya rupanya. 
Autan sachet pink


Cara Ampuh Mengatasi Kutu Air Membandel

Begini langkah-langkah penanganan dan pengobatan kutu air membandel ala emakku yang kurasa agak ekstrim: 

1. Bersihkan kaki

(baca: berus telapak kaki dengan berus kamar mandi hingga bersih). Kalau habis adzan Isya ada dengar suara orang memberus sesuatu di kamar mandi, sudah dipastikan itu adalah suara emakku ngeberus telapak kakinya🥲. 

2. Rendam dengan air garam

(Dulu-dulu dibuatnya, sekarang langsung ke opsi no 3 aja, sih).

3. Siram/ rendam dengan air panas

(Bukan hangat loh ya, panas. Tapi tak sampai membuat kulit melepuh, tapi yang pasti berasap). 

4. Keringkan. Lalu kasi salep

(Sepekan belakangan salep ketoconazole diganti dengan Autan merah muda, karena dirasa jauh lebih ampuh. Paginya langsung kering dan tertutup kulit yang terkelupas.) 

Aku sendiri belum sempat membuktikan keampuhan si Autan ini sebagai obat kutu air. Maunya sih tak punya kesempatan mencoba.  Tapi rasanya hampir mustahil. Seharian saja kaki aktif berinteraksi dengan air, bisa dipastikan sorenya sela-sela jari kaki pasti merah-merah. 


Btw, tak habis pikir aku kenapa Autan ini jadi obat manjur untuk mengobati kutu air. Autan ini bukan pembunuh serangga, tapi lebih ke penghalau nyamuk. Sedangkan penyebab kutu air adalah jamur. Dengan kata lain ada kandungan bahan di Autan yang bisa membasmi jamur, bukan begitu? 

Apa saja sih bahan yang terkandung dalam Autan?

Sungguh aku terbengong ketika melihat bagian belakang kemasannya. Tak ditemukan bahan komposisinya. Baru kali ini rasanya ada produk yang komposisinya tak dicantumkan. Hanya ada info "mengandung bahan aktif Diethyltoluamide 15%". Hal yang sama juga kutemui pada produk Soffell. Bedanya di Soffel jumlahnya 12%. Gak ada komposisinya.

Setelah mencari-cari di Google barulah ketemu di situs ScJohnson
https://www.whatsinsidescjohnson.com/id/id/brands/Autan/autan_soft_and_scented_sachet

Ternyata beginilah komposisi bahan yang terkandung dalam AUTAN Floral & Protect: 

1. Air
2. Wewangian

4-tert-butylcyclohexyl acetate*; alpha-isomethyl ionone*; benzyl salicylate*; butylphenyl methylpropional*; citronellol*; coumarin*; dipropylene glycol; e + z-oxacyclohexadec-12(+13)-en-2-one (mixture); geraniol*; hexyl cinnamal*; linalool*; methyl Ionones; nerol*; phenethyl alcohol; terpineol*; tetramethyl acetyloctahydronaphthalenes*

3. Sorbitan Laurate (pengemulsi) 
4. Acrylic Copolymer (Pengental)
5. Methyl Paraben (pengawet) 
6. Sodium Hydroxide (pengatur pH) 
7. Lidah buaya (Emolien) 


Entah bahan yang mana atau perpaduan mana saja yang membuat kelompok jamur dermatophytes penyebab kutu air ini tewas. Yang jelas Autan pink ini mengandung Methyl Paraben yang kalau pegiat healthy skincare biasanya agak-agak anti sama pengawet satu ini. 

Nah, setelah tahu info absurd ini, kira-kira kamu bakal nyobain sendiri atau mungkin merekomendasikan Autan ini sebagai obat kutu air ke rekan dan kerabat gak sih

Pesan moral: 

Ketika perlu dirasa, dipikir dan ditimbang antara ikhtiar mengobati kutu air membandel vs mudaratnya bagi jiwa dan raga, ya silakan bijaksana. 

Catatan: 

Pada produk Soffell, aku sama sekali belum berhasil menemukan info komposisi apa saja yang terkandung di dalamnya. 

Tebakan:

Autan termasuk produk yang terafiliasi Gen-O Si-Dia gak sih? 😁

Perbedaan Tipes dan Tifus: Memahami Dua Penyakit yang Sering Disalahpahami

Apakah Tipes dan Tifus sama? 


Sebulan belakangan, warga Aek Loba dan sekitarnya mengalami musim baru, musim sakit. Dengan gejala panas tinggi berhari-hari, badan terasa ngilu, lidah terasa pahit, hilang selera makan, demam yang kembali lagi setelah suhu tubuh normal, lesu dan timbul ruam di kulit.

Beberapa tetanggaku sudah kena dampaknya. Yang kiri jarak beberapa rumah lebih dulu terjangkit anaknya, setelah anaknya sembuh, emaknya pula gantian. Tetangga belakang (juga berjarak beberapa rumah) malah sudah 3 hari di rumah sakit karena panas tinggi tak kunjung turun. Tetangga depan juga demam Rabu lalu. Mendengar kabar emaknya sakit, sorenya si anak bungsu menyambangi rumah emaknya, menemani berobat. Esoknya suhu tubuh emaknya sudah normal, tapi gantian si anaknya demam dengan gejala yang sama.

Awal rumor sih lagi musim DBD alias demam berdarah, tapi kok ya sudah banyak korban pun belum ada tanda-tanda pengasapan dari petugas desa. Lalu lama-lama rumor yang beredar jadi musim tipes. Sudah lama memang kudengar kalau DBD dan tifus memiliki gejala serupa.

Awalnya kubermaksud menulis tentang perbedaan gejala Tifus dan DBD. Namun ketika berselancar mencari informasi di internet, kumenemukan sebuah artikel yang mengubah niatku. Judulnya Tipes atau Tipus yang Benar? Kukira artikel tersebut bakal membahas seputar penulisan yang benar menurut KBBI, eh rupanya setelah kubaca, kumalah baru tahu kalau ternyata tipes dan tifus itu berbeda. Jadilah tulisan ini bakal membahas perbedaan penyakit tifus dan tipes dulu lah ya. Perbedaan gejala DBD dan tifus akan dibahas selanjutnya.


Nah, jadi apakah tipes dan tifus sama?

Jawabannya tidak Markonah. Meski namanya mirip, tipes (demam tifoid) dan tifus adalah dua penyakit yang berbeda, baik dari segi penyebab, gejala, cara penularan, maupun pengobatan. Berikut hasil rangkumanku dari Halodoc, Orami, dan Cedars Sinai. Mari kita kupas tuntas perbedaan tipes dan tipus.

Tipes


Tipes, atau lebih dikenal sebagai demam tifoid, adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Bakteri ini menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi, dan merupakan masalah kesehatan serius di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia.

Gejala dan Penularan Tipes


Gejala tipes biasanya muncul antara 6 hingga 30 hari setelah paparan bakteri. Gejala awal yang paling umum adalah demam tinggi yang meningkat secara bertahap, sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, sakit perut, diare atau konstipasi, dan ruam kulit. Ruam ini dikenal dengan istilah "rose spots," yaitu bintik-bintik merah muda kecil yang muncul di perut dan dada.

Baca Juga: Anak Alergi: Benarkah Dermatis Atopik Tidak Bisa Disembuhkan?


Tipes terutama menyebar melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh kotoran manusia yang mengandung bakteri Salmonella typhi. Di daerah dengan sanitasi yang buruk, penyakit ini dapat menyebar dengan cepat dan menyebabkan wabah.

Menurut data WHO, tipes menyebabkan sekitar 11-20 juta kasus per tahun di seluruh dunia, dengan angka kematian berkisar antara 128.000 hingga 161.000 jiwa setiap tahunnya. Penyakit ini terutama terjadi di daerah dengan sanitasi yang buruk dan kurangnya akses terhadap air bersih.

Pengobatan dan Pencegahan Tipes


Tipes dapat diobati dengan antibiotik seperti ciprofloxacin atau azithromycin. Pengobatan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius, seperti perdarahan usus atau perforasi usus, yang dapat berakibat fatal. Pencegahan tipes melibatkan beberapa langkah kunci:

Vaksinasi: Vaksinasi sangat disarankan bagi mereka yang tinggal atau bepergian ke daerah endemik.

Sanitasi: Memastikan akses ke air bersih dan sanitasi yang baik dapat secara signifikan mengurangi penyebaran tipes.

Kebersihan Pribadi: Praktik kebersihan seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah menggunakan toilet sangat penting.


Tifus


Berbeda dengan tipes, tifus adalah kelompok penyakit yang disebabkan oleh bakteri dari genus Rickettsia. Penyakit ini ditularkan oleh gigitan serangga seperti kutu, tungau, atau kutu tikus yang terinfeksi.

Jenis-Jenis Tifus dan Gejalanya


Tifus memiliki beberapa jenis utama, yang masing-masing ditularkan oleh vektor serangga yang berbeda:

Tifus Epidemik: Disebabkan oleh Rickettsia prowazekii dan ditularkan oleh kutu tubuh (Pediculus humanus corporis). Jenis ini sangat mematikan dan sering terjadi dalam kondisi hidup yang padat dan tidak higienis, seperti di kamp pengungsi.

Tifus Endemik (juga dikenal sebagai Murine Typhus): Disebabkan oleh Rickettsia typhi dan ditularkan oleh kutu tikus. Biasanya lebih ringan daripada tifus epidemik.

Scrub Typhus: Disebabkan oleh Orientia tsutsugamushi dan ditularkan oleh tungau chigger. Scrub typhus umum terjadi di Asia Tenggara, Jepang, dan Australia.

Gejala umum dari tifus meliputi demam tinggi mendadak, sakit kepala parah, ruam, nyeri otot, dan batuk kering. Pada kasus yang parah, tifus dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kegagalan organ, terutama jika tidak segera diobati.

Penularan dan Pencegahan Tifus


Tifus ditularkan melalui gigitan serangga yang terinfeksi, yang membuatnya berbeda dari tipes yang menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Pengendalian vektor sangat penting dalam pencegahan tifus. Pencegahan tifus mencakup langkah-langkah berikut:

Pengendalian Vektor: Mengurangi populasi serangga seperti kutu dan tungau melalui penggunaan insektisida dan menjaga kebersihan lingkungan.

Hindari Gigitan Serangga: Menggunakan pakaian pelindung dan obat antiserangga saat berada di daerah yang berisiko tinggi.

Kebersihan Lingkungan: Memastikan lingkungan bebas dari tikus dan serangga vektor.

Perbedaan Utama Antara Tipes dan Tifus


Untuk memahami perbedaan antara tipes dan tifus, berikut ini adalah perbandingan langsung yang menggambarkan aspek-aspek utama dari kedua penyakit tersebut:

Perbedaan Tipes (Demam Tifoid) dan Tifus

Data Ilmiah tentang Tipes dan Tifus


Studi dan riset yang dilakukan di berbagai negara memberikan gambaran yang lebih jelas tentang prevalensi dan bahaya dari tipes dan tifus.

Menurut laporan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tipes memiliki tingkat kematian sekitar 10-30% pada pasien yang tidak diobati. Sebuah studi yang diterbitkan oleh The Lancet menunjukkan bahwa peningkatan sanitasi dan vaksinasi telah secara signifikan menurunkan insiden tipes di berbagai negara berkembang.

Sedangkan tifus, khususnya tifus epidemik, dapat menjadi jauh lebih mematikan. Pada kondisi wabah besar, tifus epidemik memiliki tingkat kematian yang bisa mencapai 60% jika tidak diobati dengan cepat. Data dari World Health Organization (WHO) juga menunjukkan bahwa tifus masih menjadi masalah kesehatan serius di beberapa daerah pedesaan di Asia dan Afrika.

Pencegahan dan Pengendalian Penyebaran


Tipes: Pencegahan tipes sangat bergantung pada sanitasi yang baik dan praktik kebersihan yang tepat. Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah menggunakan toilet, memastikan makanan dimasak dengan baik, dan menggunakan air bersih adalah langkah-langkah sederhana yang sangat efektif.

Tifus: Karena tifus ditularkan melalui gigitan serangga yang terinfeksi, pengendalian vektor adalah langkah pencegahan utama. Selain itu, kebersihan lingkungan dan kontrol populasi tikus sangat penting untuk mengurangi risiko penularan tifus.

Nah, sudah jelas lah ya kalau tipes dan tifus tidak sama. Perbedaan utama terletak pada penyebab, cara penularan, dan gejalanya. Tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi, sedangkan tifus disebabkan oleh bakteri Rickettsia yang ditularkan melalui gigitan serangga.

Gunanya apa sih tahu informasi macam gini?


Kalau aku sih, supaya gak parno-parno kali. Maksudnya supaya tak overthinking. Kalau sudah terlanjur sakit ya supaya tak berulang lagi karena sudah tahu sebabnya apa dan pahan pengobatannya macam apa. Kalau belum eh TIDAK kena (karena belum berarti akan), ya supaya jangan sampai kena, (jauh-jauh lah). Karena tahu penyebabnya jadi tindakan preventifnya pun lebih tepat. Seperti kata pepatah, mens sana in corpore sano, mencegah lebih baik dari pada mengobati. Eh, kan. Hayo bingung.

Fun Fact


Tahukah kamu kalau di KBBI, kata tipes dan tifus bermakna sama? Lebih tepatnya tipes adalah bentuk tidak baku dari kata tifus. Kita sudah bahas bedanya tipes dan tifus pakai panjang kali lebar kali tinggi, eh rupanya di KBBI artinya sama saja. Pantas saja rakyat banyak yang bingung. Perlu revisi nih sepertinya ya kan.

Arti tipes, tipus dan tifus di KBBI


Pesan Moral


Karena di rumahku masih ada musim tikus kesasar di kamar mandi atau sengaja jalan-jalan ke kedai emak lalu lupa pulang, maka tentu ada peluang lebih bagi penghuni rumah terjangkit Tifus. Jadi pastikan stok racun tikus selalu tersedia dan mari rutikan kembali ngeracun tikus.

Tebakan


Temukan keliruan informasi di bagian akhir tulisan ini. 😁

Baca Juga: Perbedaan Agar-agar, Jelly, Gelatin, Pektin, Cincau dan Puding




Perbedaan Agar-agar, Jelly, Gelatin, Pektin, Cincau, Dan Puding

Sejak sebelum masuk SD, ketika jajan, aku sudah bisa membedakan mana agar-agar, mana jelly dan mana cincau. Walau pun waktu itu aku tak tahu kalau itu namanya cincau, karena di habitatku cincau hitam disebut lengkong. Sementara kosakata gelatin dan pektin baru kukenal di masa SMP atau SMA. Tapi ya begitulah, informasi yg terekam di otakku hilang-hilang timbul.

Sedangkan puding adalah kosakata yang cukup membingungkan buatku sampai hari ini ketika akhirnya ku putuskan untuk menuliskannya. Dengan harapan no more complicated feeling when coming across the word 'pudding'. Tak galau lagi dengan kata puding. Ada apa dengan puding? Nanti kita kupas ya.

Agar-agar, jelly, gelatin, pektin, cincau, dan puding diklaim sebagai bahan pangan kaya serat. Memberikan sensasi adem di mulut juga perut. Benarkah begitu?

Nah, marilah kita bahas satu persatu perbedaannya.

1. Agar-agar


Agar-agar hijau transparan di piring
Sumber: allo fresh

Dari segi tekstur, agar-agar cenderung renyah dan berair. Apalagi kalau agar-agarnya dimasak melebihi takaran air yang seharusnya. Hah, aku banget ini. Seperti makan air jadinya.

Agar-agar terbuat dari ekstrak alga merah atau rumput laut. Biasa dijual dalam bentuk bubuk. Ada juga yang bentuknya lembaran, Tapi aku baru tahu kalau ada juga ternyata dijual dalam bentuk batang.  Belum pernah lihat wujudnya bagaimana.

2. Jelly

Dari segi tekstur jelly cenderung kenyal dan padat dibanding agar-agar. Lalu ketika digoyang-goyangkan, jelly lentur memantul.

FYI, sebelum menulis artikel ini, sesungguhnya aku sempat riset ke beberapa sumber yang membahas hal serupa, juga sempat berkonsultasi ke Chat GPT. Tapi ternyata AI juga bisa keliru ya. Sempat membuatku mengerutkan alis juga tadi.

Jelly pelangi cantik dalam gelas
Sumber: asiapramulia.

Menurut Chat GPT, jelly terbuat dari gelatin, air gula dan perasa. Sedangkan menurut beberapa situs dan blog, jelly terbuat dari olahan umbi tanaman konjac atau konyaku. Tanaman konjac ini pun memiliki banyak nama; iles-iles, suweg, dan porang. Dan di beberapa sumber bahkan dipaparkan bahwa kesemua nama tanaman tersebut ternyata berbeda spesies, alias semuanya bukan tanaman yg sama. 😅

Tapi intinya adalah jelly bukan terbuat dari gelatin. Karena gelatin berasal dari hewan. Kalau  dikatakan Chat GPT keliru karena gak pernah makan agar-agar dan jelly, ya enggak juga ya kan. Soalnya dia malah tak keliru ketika menjabarkan teksturnya. Tapi dia justru tak bisa membedakan sumber hewani dan nabatinya. Cukup aneh untuk mesin AI kurasa.

Nah, untuk menuntaskan apakah memang pasti jelly itu produk nabati, maka ku putuskan untuk merujuk KBBI. Dan ku menemukan fakta yang membagongkan bahwa kata jelly, jelli, jely atau pun jeli yang bermakna makanan tidak ditemukan di KBBI. Yang ada kata jeli yang bermakna elok, bercahaya (untuk mata), serta awas dan tajam (untuk penglihatan). Sepertinya dalam bahasa Indonesia jelly yang kita maksud belum ada padanan katanya. Hanya bermakna agar-agar saja. Baiklah.

3. Gelatin

Seperti yang telah disinggung di atas, gelatin adalah produk kolagen yang berasal dari hewan (dari tulang, tulang rawan, kulit dan tendon). Jika agar-agar disebut sebagai gelatin nabati, maka gelatin merupakan agar-agar non-vegetarian.

Gelatin umumnya terbuat dari kolagen babi. Jika bersumber dari selain babi, biasanya akan diberi tanda "K" jika sudah bersertifikasi halal. Wah, harus jeli saat membeli ya.

Bubuk gelatin dalam mangkuk dan sendok, dan gelatin lembaran
Sumber: Kompas.com

Gelatin yang dijual dipasaran biasanya bentuknya lebih berbutir dibanding agar-agar. Ada juga yang berbentuk lembaran bening, tak berbau serta tembus pandang.

Jika agar-agar harus dimasak hingga mendidih, gelatin cukup direndam dengan air hangat saja. Karena gelatin dapat kehilangan kekuatannya saat terkena suhu lebih dari 100 derajat celsius.

Dari segi tekstur, makanan yang mengandung gelatin bertekstur kenyal, mirip jelly. Contoh produk makanan yang umumnya menggunakan gelatin adalah marshmallow, marmalade, gummy bear, trifles, dan makanan penutup beku.

Berarti kalau ada yang jualan makanan berbentuk olahan agar-agar atau jelly, tapi kalau dicampur air hangat dia meleleh, bisa disangsikan bahannya bukan agar-agar tapi gelatin, gitu ya?

4. Pektin

Pektin adalah karbohidrat kompleks atau serat larut pada buah dan sayuran yang dapat berubah menjadi gel apabila dipanaskan dalam cairan. Banyak terkandung pada buah-buahan seperti jeruk dan apel terutama.

Pektin tinggi serat dan menghasilkan makanan bertekstur lembut seperti selai. Sedangkan gelatin tinggi protein dan asam amino dengan hasil produk yang kenyal seperti jelly.

Sama halnya dengan gelatin, pektin juga berfungsi sebagai bahan pengental dan pembentuk gel. Jika gelatin mengeras setelah dipanaskan, pektin membentuk gel ketika terkena gula dan asam dengan kadar tertentu walau tanpa panas. Namun proses merebus bisa mempercepatnya.

Selai jeruk dalam mangkuk
Sumber: id.ingredientfood.com

Sebagai pengental, pektin biasanya digunakan dalam produk yoghurt, selai, fruit jelly, dan permen.

Selama ini aku tahunya pengental makanan itu kalau gak tepung-tepungan ya tomat. Rupanya   pektin juga bisa.

5. Cincau

Seperti namanya, cincau berasal dari tumbuhan cincau. Tanaman cincau ada banyak jenisnya. Sedangkan produk yang sering kita kenal adalah cincau hijau dan cincau hitam atau grass jelly bahasa Inggrisnya. Kalau rakyat Aek Loba lebih familiar dengan cincau hitam ini dalam sebutan lengkong.

Tekstur cincau hitam mirip jelly, tapi tak terlalu kenyal dan agak keras. Seperti percampuran jelly dan agar-agar dengan lebih banyak porsi jelly-nya. Sedangkan cincau hijau teksturnya lebih berair tapi tetap lentur. Lebih mirip agar-agar yang dicampur jelly dengan lebih banyak porsi jelly-nya dan agak banyak airnya.

Rasa cincau hijau juga lebih terasa rasa daunnya. Jadi kalau ada yang bilang matcha itu rasa daun, mungkin dia belum pernah buat cincau hijau sendiri. Karena sesungguhnya makanan yang rasanya rasa daun itu banyak, apalagi ketika buat sendiri😅.

6. Puding

Puding cantik dalam gelas dengan topping potongan agar-agar dan jelly
Sumber: Allo Fresh

Sampai juga di pembahasan utama. Berdasarkan sekilas risetku dari beberapa artikel, secara tekstur puding lebih lembut dibanding agar-agar dan jelly. Dikarenakan puding terbuat dari campuran agar-agar, jelly, dan berbagai bahan tambahan seperti telur, susu dan tepung pati.

Kata puding yang tersimpan di memoriku memiliki banyak rupa. Di Aek Loba dan sekitarnya, serta lingkungan keluarga dan familiku di wilayah Batubara pesisir, kata puding banyak sekali wujudnya. Tak hanya yang berhubungan dengan olahan bahan agar-agar saja.

Agar-agar dimasak dengan susu atau santan dan gula, disebut puding. Telur ayam kampung separuh masak disebut puding. Bandrek susu telur disebut puding. Sup ayam kampung yang dimasak untuk orang sakit atau yang merasa butuh asupan gizi disebut puding. Bubur kacang hijau untuk anak-anak sebagai tambahan nutrisi disebut puding. Bubur sum-sum yang dimasak untuk orang rewang sehari setelah pesta juga disebut puding. Es kelapa muda gula merah dan roti paha ayam untuk tukang cat dadakan sehari pun disebut puding. Bahkan cendol gula merah untuk induk lembu baru melahirkan juga disebut puding.

Pernah dengar Chinese Egg Pudding? Terbuat dari campuran telur, susu dan gula, lalu dikukus, kadang dioven. Ini juga puding. Jadi ketika aku bertemu kata puding, ini yang dimaksud puding yang mana? 😅

Atau jangan-jangan memang ada beberapa makna puding? Maka lagi-lagi ku coba merujuk ke KBBI. Apa pun ceritanya, karena kita orang Indonesia, ya KBBI sajalah yang kita jadikan standar makna kata ya kan. Baru sadar memang belum pernah mencari makna puding di KBBI. Hasilnya, ada 2 makna dari kata puding.

puding1/pu·ding/ n tumbuhan semak, biasanya sering dijadikan tanaman pagar, warna daunnya merah (ada bermacam-macam, seperti -- emas, -- hutan, -- merah, -- perada); Graptophyllum pictum


puding2/pu·ding/ n penganan yang dibuat dari tepung (terigu, maizena, dan sebagainya)


Nah, kalau dari pengertian puding yang kedua, berarti semua panganan yang terbuat dari tepung adalah puding ya kan? Maka jika berpedoman pada KBBI, cilok termasuk puding😁.

Kalau dari Wikipedia, puding (bahasa Inggris: pudding) adalah sebuah hidangan penutup yang umumnya dibuat dari bahan-bahan yang direbus, dikukus, atau dipanggang. Istilah puding juga dapat dipakai untuk berbagai jenis pastel yang berisi campuran lemak hewan, daging, atau buah-buahan yang dipanggang, direbus, atau dikukus.

Nah, orang Indonesia rata-rata pastel lazimnya digoreng😅. Kalau pastel dikukus namanya bisa jadi siomay atau dimsum.  Maka jika berkiblat pada wikipedia, dimsum juga puding.

Apakah ini yang namanya POV: Ketika ku memutuskan untuk mempercayaimu tapi ku tak menemukan yang kucari? 🤣

Kalau kamu cemana, udah tahu bedanya agar-agar, jelly, gelatin, pektin, cincau dan puding?